Jelang pemilihan gubernur (pilgub) Lampung 9 April mendatang, atmosfer politik kian terasa memanas saja. Serangan memasuki masa kampanye antar kontestan mulai ‘mengapung’, dan yang tidak terlewat, kampanye negatif pun terus dilancarkan. Namun ada hal yang menarik untuk di cermati, karena yang diserang hanya salah satu calon saja.
Pasangan Muhammad Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri dengan nomor urut dua, seperti jadi bulan-bulanan dan musuh bersama bagi 4 pasangan lainnya. Pasalnya, Ridho yang tergolong usia muda-baru 34 tahun dan belum pernah jadi pejabat di pemerintahan, dianggap “blur” baik di dunia politik maupun birokrasi-maka itu, ia menjadi sasaran empuk kandidat lain.
Menurut pengamat pemilu dari Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Muhammad Afifudin, sentiment yang dimunculkan kontestan pilgub kepada ridho justru berbanding terbalik dengan pandagan masyarakat kepadanya. Saat ini rakyat Lampung kebanyakan justru menilai positif Ridho yang "perawan" di dunia birokrasi karena dianggap bersih dari tangan-tangan kotor korupsi.
Baca profil ridho di website resminya ridhoficardo[dot]com, bisa jadi selain muda dan belum pernah di birokrat, aspek positif yang dimiliki ridho saat ini, menjadi kegelisahaan tersendiri bagi cagub lain. Mulai dari hasil survey yang unggul, pintar-lulusan S3 Universitas Indonesia, pengusaha muda, memiliki logistik yang mumpuni, serta dukungan partai besar, menjadi kelebihan yang dimiliki ridho sebagai cagub Lampung.
Kata afif, Saling serang dalam kampanye jelang pilkada merupakan hal wajar asal dilakukan dengan cara-cara yang fair dan tidak menonjolkan unsur sara, serta fitnah. Tapi fakta dilapangan? Dalam hal kampanye negatif yang dilakukan oleh para timses, kadang mengabaikan unsur kebenaran informasinya. “Oleh karenanya masyarakat pemilih harus bisa memilah mana kampanye yang baik dan mana yang hanya fitnah belaka,” kata afif.
Lewat media social, dengan akun twitter @mridhoficardo, ridho juga mengajak masyarakat agar tetap obyektif menilai cagub dan cawagub. “Masyarakat Lampung cerdas politik, pemilih hendaknya mengetahui rekam jejakpara kandidat terlebih dahulu, sebelum memilih. Ini penting sebagai salah satu preferensi dalam menentukan pilihannya nanti,” ujar cagub yang berpasangan dengan Bupati Tulang Bawang Barat tersebut.
Cermati!
Kampanye hitam terhadap Ridho, bila dicermati secara objektif. Apakah yang menyerang itu lebih bersih? Apa motivasinya? Siapa di belakang mereka? Lucu, ada calon gubernur yang pernah jadi tersangka korupsi, lalu kasusnya mandeg tak jelas mengendap di mana. Juga ada cagub yang sedang dibidik kasus korupsi, bahkan anak buahnya sudah dipenjara. {*)
Sumber : RMOL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H