Mohon tunggu...
hassyapramanca
hassyapramanca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Surplus atau Defisit? Menakar Arah Kebijakan Ekonomi Indonesia

12 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rekomendasi kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah mencakup optimalisasi pendapatan negara melalui reformasi perpajakan yang lebih adil dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan memperluas basis pajak dan meningkatkan kepatuhan pajak dari sektor informal. Selain itu, efisiensi belanja publik harus ditingkatkan dengan mengurangi pemborosan dan memastikan bahwa anggaran dialokasikan untuk program-program yang memberikan dampak maksimal bagi pertumbuhan ekonomi. Peningkatan daya saing ekspor juga menjadi kunci, di mana pemerintah perlu mendukung industri lokal melalui insentif dan pelatihan agar produk Indonesia dapat bersaing di pasar global.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang rumit, sangat penting bagi masyarakat dan pengambil kebijakan untuk bekerja sama demi mencapai kebijakan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Tinjauan terhadap kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan bahwa baik adanya defisit maupun surplus memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk merancang strategi yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjamin distribusi manfaat yang adil bagi semua lapisan masyarakat.

Masyarakat perlu terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan dengan menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, sementara pemangku kebijakan harus responsif dan transparan dalam merumuskan kebijakan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dialog antara kedua pihak dapat ditingkatkan, sehingga tercipta kebijakan yang lebih adaptif terhadap dinamika sosial dan ekonomi. Melalui sinergi ini, Indonesia dapat menavigasi tantangan ekonomi global dengan lebih baik, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya fokus pada angka-angka statistik, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Hanya dengan cara ini kita dapat membangun fondasi ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

(Penulis)
Hassya Pramanca Putranta – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Ekonomi Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bank Indonesia. (2023). Laporan Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Bank Indonesia.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2023). Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024. Jakarta: Kementerian Keuangan.
World Bank. (2023). Indonesia Economic Prospects: Navigating the Recovery. Washington, D.C.: World Bank Publications.
OECD. (2023). Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2023. Paris: OECD Publishing.
International Monetary Fund. (2023). World Economic Outlook: Countering the Cost-of-Living Crisis. Washington, D.C.: International Monetary Fund.
Sukirno, S. J. (2022). Ekonomi Makro: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press.
Mankiw, N. G. (2022). Principles of Economics. Boston: Cengage Learning.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun