"Ayo, pulang!" Ken menarik lengan Nay dengan paksa. Namun, Nay menghempaskan genggaman adiknya. "Akak, ayo pulang!"
Nay menatap wajah Ken yang berkeringat. Ia tahu, adiknya pasti habis dimarahi oleh Pak Leman sebab semalam ibunya sudah mewanti-wanti agar ikan-ikan tersebut harus diantar olehnya langsung. Hal itu pastilah perintah dari juragan ikan asin yang menjijikkan di mata Nay. Kalau bukan karena bapaknya yang terbaring sakit, ia sudah memilih ikut bersama mamaknya ke akhirat.
"Pulanglah." Suara Nay yang serak akhirnya terdengar juga.
"Akak?"
Nay menggeleng. Ia bangkit perlahan dan berjalan ke arah pohon pinus yang berbaris rapi di sekitar pantai. Ken mengikutinya. Bahkan ia juga ikut duduk di sebelah Nay, di atas pasir.
"Pulanglah. Kawan-kawanmu pasti sudah menunggu." Nay kembali memeluk kedua kakinya.
"Kenapa Akak menangis? Sebab Pak Leman lagi garang daripada Cik Abe?"
"Ya. Pak Leman lagi garang. Akak takut."(*)
Ujungbatu, 20 November 2022
Hassanah adalah seorang gadis kelahiran Aceh yang besar di Tanah Melayu, Riau. Pemilik mimpi-mimpi dan sedang berusaha untuk mewujudkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H