Senyawa polifenol merupakan golongan metabolit sekunder yang paling banyak terdapat dalam tanaman pangan. Senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat yang dapat melindungi suatu zat tertentu (khususnya yang berlemak) dari serangan oksidasi termasuk serangan radikal bebas.Â
Radikal bebas berbahaya bagi tubuh manusia karena sangat reaktif dan cenderung mengadakan reaksi berantai yang akan menimbulkan kerusakan tubuh secara berlanjut dan terus-menerus.Â
Oleh karena itu, senyawa polifenol sangat diperlukan bagi tubuh manusia sebagai alat pertahanan untuk menangkal radikal bebas. Metode yang biasa digunakan untuk memperoleh senyawa ini dari tanaman yaitu dengan metode ekstraksi.
Salah satu metode ekstraksi yang lazim digunakan saat ini adalah metode maserasi. Namun, metode memiliki kelemahan yaitu memerlukan pelarut yang banyak dan waktu yang lebih lama.Â
Metode lainnya adalah VMAE (Vacuum Microwave-Assisted Extraction). Namun, metode ini masih menggunakan panas tinggi sehingga dapat merusak zat aktif seperti senyawa polifenol. Selain itu, terdapat metode teknologi ohmic heating. Namun, senyawa polifenol merupakan senyawa yang tidak tahan panas dan pada suhu di atas 60oC dapat mengalami perubahan struktur serta menghasilkan rendemen ekstrak yang rendah.
Oleh karena itu, muncul inovasi kreatif dari para mahasiswa Universitas Brawijaya, yaitu Abu Hasan (FTP-2015), Muslikhatul Fadhillah (FTP-2015), dan Riyadlotul Ula (FTP-2015) melalui PKM-Karsa Cipta yang didanai Kemristekdikti tahun 2018 dengan judul "INSTRACTOR (Integrated Smart Extractor): Rancang Bangun Alat Ekstraksi Senyawa Polifenol Berbasis Sonication, Kinetic Maseration, and Spray Drying Technology".
 INSTRACTOR merupakan alat ekstraksi senyawa polifenol yang mengimplementasikan alat ekstraktor terintegrasi berbasis Sonication, Kinetic Maseration, and Spray Drying Technology.Â
Sonication berfungsi sebagai perlakuan pendahuluan untuk memecah dinding sel bahan yang akan diekstraksi secara cepat dan tanpa panas. Kinetic maseration dilakukan dengan pengadukan pada kecepatan secara konstan, sehingga proses ekstraksi dapat berlangsung lebih cepat. Metode spray drying digunakan untuk mengeringkan cairan ekstrak senyawa polifenol menjadi bentuk granul.Â
Dengan inovasi alat INSTRACTOR ini diharapkan proses ekstraksi senyawa polifenol dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien hingga diperoleh hasil akhir berupa senyawa polifenol kering dengan kualitas dan rendemen tinggi yang siap pakai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H