Bagi orang dewasa gerakan mengayunkan tangan, kaki, menendang, dll adalah gerakan biasa, namun bagi Ana gerakan tersebut merupakan satu cara dimana mereka mulai mengembangkan tubuh mereka, baik secara motoric maupun psikomotorik. Melalui gerakan-gerakan tersebut bayi dapat menjalin sambungan sel syaraf ke seluruh tubuh dan hal ini akan mempengaruhi proses perkembangan bayi di usia selanjutnya hingga ia dewasa.
Peran ibu terhadap perkembangan anak balita juga sangat penting, ibu merupakan seseorang yang paling sering kontak fisik dengan bayi, sehingga ibulah yang paling berperan dalam perkembangan bayi. Melalui beberapa aktifitas yang dilakukan ibu pada sang bayi, sebenarnya bayi mendapatkan pengaruh positifnya, misalnya:
- Mengayun bayi saat digendongan
Gerakan mengayun ini dapat membantu sistem vestibular bayi berkembang lebih baik, dan juga dapat memberikan ketenangan pada bayi.
- Mengajak balita bermain air
Hal ini dapat membantu bayi untuk melatih koordinasi antara mata dan tangan, dan juga melatih perut bagian atasnya. Tentunya ibu harus selalu mengawasi agar balita tidak tenggelam.
- Melatih berdiri
Ibu tidak perlu memaksakan bayi untuk segera berdiri dan berjalan, karena hal itu tidak akan berdampak baik. Namun sesekali ibu boleh memberikan kesempatan bagi bayi untuk berlatih berdiri dengan dipegang kedua tangannya.
Sedikit banyak perkembangan bayi ini sangat tergantung pada keaktifan ibu dalam memberikan stimulus pada bayi. Oleh karenanya, sebaiknya ibu memiliki wawasan yang cukup agar tidak sampai salah langkah dalam membantu tumbuh kembang anak mereka. Sebab, perkembangan pada bayi akan turut berpengaruh setelah ia dewasa. Apabila anak bayi mengalami gangguan ketika masih kecil, kemungkinan hal itu akan berdampak kurang baik padanya bahkan setelah ia dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H