Mohon tunggu...
Muhammad Hassam
Muhammad Hassam Mohon Tunggu... -

Simple People

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Waktu Ideal Pembuatan Sumur Resapan

16 Februari 2015   21:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:05 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14240712771325609365

Pertanian sangat bergantung pada kebutuhan air yang cukup sehingga tidak akan membuat tanaman mati karena kekurangan air ataupun kekeringan, dimana beberapa komoditas seperti padi, jagung, dan tanaman buah-buahan sangat bergantung pada air untuk kelangsungan hidup mereka. Padahal di musim kemarau air menjadi sulit untuk di temukan karena sungai akan mengering karena hujan tidak turun, hal ini membuat para petani membuat sumur resapan. Sumur ini berbeda dengan sumur galian yang membutuhkan kedalaman sumur yang besar, sumur untuk resapan ini mengandalkan sampah organic sebagai pengumpul air.

[caption id="attachment_369205" align="aligncenter" width="560" caption="Sumur Resepan"][/caption]

Sumber gambar: http://ormcn.com/sumur-resapan-untuk-pertanian/

Biopori di berdaya kan oleh dinas pertanian kepada petani untuk menanggulangi kekurangan air yang terjadi pada musim kemarau, sumur untuk penyerapan ini digunakan karena kemudahan pembuatannya dimana tidak membutuhkan banyak biaya serta dapat dilakukan di manapun. Disarankan untuk membuat sumur ini saat mulai tanam karena sumur jenis ini tidak dapat langsung di gunakan seperti sumur galian pada umumnya. Dimana sumur ini mengandalkan alam sebagai penghasil air, mekanisme sumur ini adalah menggunakan cacing, dimana cacing tanah akan tertarik untuk menguraikan sampah organic sehingga cacing akan membuat jalan air sehingga air dapat terkumpul pada dasar sumur.

Waktu ideal hingga sumur resapan untuk menghasilkan air adalah 3 bulan, sebaiknya petani saat melakukan panen raya, mengikuti panen raya padi dimana itu terjadi 4 bulan sekali. Disarankan untuk membuat sumur untuk penyerapan air ini saat selesai panen, dimana sampah organic yang digunakan adalah batang dan tangkai dari pohon padi tersebut, namun bisa di gantikan dengan dedaunan yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun