Dulu Jokowi sebagai Walikota Solo beda tentunya saat ini sebagai Presiden yang menghadapi masalah negera yang begitu majemuk.
Jusuf Kalla dan Megawati harus memahami posisi Jokowi selaku presiden dan pribadi. Artinya Jokowi dulu mencium tangan Jusuf Kalla dan Megawati, tentu sekarang berbeda. Tentu tidak bisa disamakan.
Baca juga:Â Cara JK Kawal Anies Tanpa Partai, Sekaligus Bikin Stres Capres Lainnya
Presiden Jokowi juga pasti dilematis, termasuk bagaimana menghadapi oligarki yang selama ini melekat di pemerintahan dan masing-masing pribadi. Seharusnya Jusuf Kalla kembali mengambil sikap atau posisi satu jalur bila mau samakan yang dulu-dulu bersama Jokowi.
Tiga tokoh ini semua berbeda unggulan, Jokowi unggulkan Ganjar Pranowo, Megawati unggulkan Puan Maharani dan Jusuf Kalla unggulkan Anies Baswedan.
Sebenarnya kalau ketiga tokoh ini susah damai, apalagi keinginan Jusuf Kalla itu tidak berlaku di Megawati dan Jokowi.
Baca juga:Â Surya Paloh Menantang dalam Posisi Butuh Jokowi
Kalau Jokowi dan Megawati, masih ada satu jalan yaitu bersatu dukung Prabowo Subianto. Jadi hanya punya pekerjaan rumah, bagaimana mencocokkan kemauan oligarki.
Karena Jusuf Kalla inginkan Anies Baswedan, maka Jusuf Kalla harus bersedia berseberangan dengan Presiden Jokowi. Karena sangat jelas yang diinginkan oligarki adalah Ganjar Pranowo, bukan yang lain. Tapi kelihatannya Jokowi akan mengarah ke Prabowo Subianto.
Kalaupun oligarki juga berkaitan dengan Anies Baswedan berarti akan terjadi perang antar oligarki, Jepang dan China, dan sepertinya Amerika Serikat ngekor diantaranya.
Baca juga:Â Ini Sebabnya Presiden Jokowi Tidak Dukung Puan Jadi Capres 2024, Lalu Siapa?