Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Mesin Kompasiana Anti Kata Oligarki?

7 November 2022   19:19 Diperbarui: 7 November 2022   19:29 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah penulis share artikel di Kompasiana (7/11) dengan judul "Capres Pilihan Oligarki" pada menit 17.51 dan tindakan pertama artikel itu dihapus kategori atau status sebagai "Pilihan" (ini tidak menjadi pertanyaan). 

Membuat penulis penasaran dan menjadi pertanyaan adalah, kenapa sekitar 25 menit berlalu artikel itu langsung hilang di halaman depan (beranda) Kompasiana. Sepertinya artikel itu mengganggu ketenangan Kompasiana atau sidang pembaca......hehehe, atau mesin Kompasiana terganggu??? 

Sementara artikel lain yang sudah melewati satu jam masih ada disana halaman depan. Berarti artikel penulis itu yang baru setengah jam tayang di beranda Kompasiana sepertinya ada masalah bagi admin ya?. 

Kalau toh Kompasiana dikemudikan atau dikendalikan oleh mesin secara otomatis, hebat benar ya mesin itu yang bisa memilih artikel. Namun bila dikendalikan oleh manusia juga, berarti ada apa artikel itu?

Kalau memang melanggar norma, ya diberi saja peringatan dan bagian mana?. Karena artikel itu sebuah analisa saja menurut subyektifitas penulis, dan tidak ada rasanya pelanggaran jurnalistik dan lainnya.

Memang kompasianer hanya bisa menulis artikel yang datar-datar saja? Tanpa harus menukik sedikit?. Tapi okey, semua adalah hak Prerogatif Admin Kompasiana yang punya rumah dan punya kuasa, terima kasih.  

Bagaimana pendapat Anda?

Jakarta, 7 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun