Agar Presiden Jokowi bisa bekerja dengan tenang bersama tiga kementerian yang menjadi jatah NasDem dan juga Surya Paloh bisa lebih konsentrasi mengawal Anies, maka sebaiknya tarik 3 menteri, atau Presiden Jokowi lakukan reshuffle, mengganggu saja 3 menteri NasDem ini.
Tiga menteri ini juga pasti stres bekerja karena panutannya dalam kondisi tidak normal, berseberangan. Potensi Asal Bapak Senang (ABS) sangat mungkin terjadi kepada Presiden Jokowi dan Surya Paloh dari tiga menteri itu, tentu rakyat yang akan dirugikan.
Dalam kondisi demikian, tentu yang rugi adalah rakyat, khususnya pada bidang pekerjaan dari tiga kementerian yang dipegang oleh kader NasDem yaitu Pertanian, KLHK, dan Kominfo.
Surya Paloh sebagai Ketum NasDem, harus berpikir stratejik menghadapi pemilu, bukan saja Pilpres. Hati-hati lho, karena bila suara NasDem melorot di Pemilu jelas nilai tawar NasDem pada presiden terpilih juga akan lemah.
Kalau Surya Paloh menarik menterinya, berarti lebih mengedepankan integritas daripada kekuasaan.Â
Dari keputusan tersebut rakyat bisa saja simpati pada NasDem di Pemilu, daripada bertahan menunggu di reshuffle Presiden Jokowi. Jadi mundurlah sebelum di reshuffle, karena pasti terjadi reshuffle diahir permainan kandidasi Pilpres 2024.
Bagaimana pendapat Anda?
Jakarta, 29 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H