Coba ikut beri masukan pada Topik Pilihan Kompasiana, dalam cegah-tangkal (cekal) penusukan OTK serta semua unsur kriminal yang paling mencekam seperti teroris, narkoba, radikalisme dan jenis perbuatan kriminal lainnya.
Semoga pemerintah bisa pertimbangkan dan terus mendorong serta memfasilitasi masyarakat agar bergairah dalam mencegah segala bentuk kejahatan.
Namun dalam artikel ini, sedikit penulis perlebar termasuk cegah radikalisme dan terorisme di Indonesia, semuanya ini harus di cegah tangkal oleh kita semuanya sebagai masyarakat yang cinta damai.
Sepertinya perlu kembali menerapkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) secara masif. Dimana masyarakat dapat berperan langsung dalam menciptakan ketertiban dan keamanan lingkungan.
Pengalaman membuktikan bahwa dengan melibatkan masyarakat secara langsung di setiap lingkungan terkecil, ini sangat efektif dalam mencegah segala tindakan kriminal dan ikut mempererat tali silaturahmi antar tetangga atau warga.
Pemasangan portal saja itu memiliki efek psikologi yang sangat ampuh dan akurat untuk mencegah perbuatan pidana atau kriminal. Apalagi kalau warga turut serta melakukan Siskamling.
Pola pengamanan siskamling tersebut, sebenarnya memiliki dampak psikologi yang sangat tinggi. Karena kondisi ini bila informasinya tersebar, maka akan terjadi ketakutan ataupun keraguan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) masuk ke wilayah tersebut.
Warga dapat mendeteksi OTK yang ada diwilayahnya dengan akurat dan up to date. Salah satu cara juga yang paling jitu dengan melakukan siskamling ini.
Fungsi utama Siskamling adalah terjadi komunikasi antar warga, silaturahim. Apalagi masa milenial ini kondisi antar tetangga hampir sudah tidak saling kenal.
Pola kerja Siskamling boleh diperluas, pada area publik. Artinya pengamanan khusus pada kawasan (kuliner dan lainnya) digabungkan dengan pengelola Siskamling dalam wilayahnya. Maka semua wilayah akan terdeteksi secara baik dan akurat dalam mengamankan wilayah.
Identifikasi Warga
Tentu dengan adanya Siskamling identifikasi warga pasti disiplin terlaksana, ahirnya tidak ada warga yang tidak terdata. Ini sangat penting.
Apalagi di kota besar, banyak warga yang tidak terdeteksi. Khususnya di rumah-rumah kos, apartemen dan sejenisnya. Bila ada pola kerja tertata semacam pola kerja disiplin Siskamling maka semua akan terdeteksi.
Lebih baiknya lagi bila manajemen Siskamling terkait atau koordinasi dengan Tripika (pelibatan TNI-Polri) di kecamatan.Â
Kepala Desa dan Kelurahan akan diback up oleh Camat, TNI-Polri dandalam identifikasi setiap warga yang berdomisili pada wilayah kewenangannya.
Maka semua akan ikut terdeteksi, termasuk sarang-sarang narkoba bisa dengan cepat termonitor untuk dilaporkan ke pihak-pihak yang berwenang.
Sebesar apapun anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menangkis atau mencegah radikalisme, terorisme dan narkoba akan sia-sia bila tidak melibatkan masyarakat terdepan melalui kepala desa dan kelurahan yang dikordinasikan oleh Tripika.
Dalam mewujudkan secara masif dan terstruktur strategi  untuk pencegahan radikalisme, terorisme dan narkoba yang menghancurkan negara ini adalah menggiatkan kembali siskamling.
Bila perlu ke depan beri ilmu dan latih serta libatkan masyarakat terdepan untuk turut serta dalam pencegahannya, khususnya mendeteksi kejahatan OTK.
Jakarta, 26 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H