Jadi penulis ingin sampaikan bahwa yang keliru memilih dan menetapkan itu, adalah seharusnya jangan Hendrar. Karena punya jabatan sebagai Walikota Semarang.
Semestinya pilihlah Kader PDI-P yang lain, masih banyak kader PDI-P tanpa jabatan yang sibuk melayani rakyat, seperti Hendrar.
Jadi negeri kita ini memang susah membaik terhadap para pejabatnya, karena pemimpin kita juga selalu memberi kalimat-kalimat tidak berbobot untuk di dengar rakyat.
Rakyat seakan dipaksa untuk tidak percaya pemimpinnya sendiri, karena suguhan kalimat-kalimat yang tidak mencerah rakyat dan bangsa.
Bagaimana pendapat Anda?
Jakarta, 13 Oktober 2022