Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Megawati Jangan Paksa Puan Merakyat, Takdirnya Cuma Cawapres

5 Oktober 2022   14:37 Diperbarui: 5 Oktober 2022   14:39 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri. Sumber: Antara

"Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis." - Soekarno

Puan Maharani, Ketua DPR RI, yang juga merupakan salah satu Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tentu tidak minta dikasihani oleh siapapun juga, kecuali Megawati sendiri, sebagai ibu kandung sekaligus mentor politiknya.

Tapi penulis sungguh kasian melihatnya, seakan terpaksa dan dipaksa turun blusukan ke daerah-daerah, semata hanya ingin mengangkat elektabilitas (pakai bahasa halus pengganti kampanye).

Secara fisik memang di lapangan Puan bersama rakyat, karena settingnya mudah. Apalagi sebagai Ketua DPR RI. Tapi, Puan nampak tidak bisa menyatu dengan rakyat, kaku.

Baca juga: Prabowo-Puan Pasangan Paling Berpeluang di Pilpres 2024

Puan sebagai Ketua DPP PDI-P itu diperintahkan oleh Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P, melakukan safari politik ke partai-partai lain dalam rangka persiapan menuju 2024. 

Padahal "politik" membaca, ini langkah taktis untuk mencari siapa yang mau jadi pasangannya menjadi cawapres. 

Tapi strategi ini melemahkan nilai jual Puan dan PDI-P yang bisa mencalonkan Capres-Cawapres tanpa koalisi, seperti mengemis saja ingin sekali "memaksa diri" menjadi Capres.

Baca juga: Cara JK Kawal Anies Tanpa Partai, Sekaligus Bikin Stres Capres Lainnya

Tak hanya itu, Puan juga diminta keliling Indonesia, bertemu kader-kader PDI-P dan masyarakat di daerah. Puan terlalu di setting oleh Megawati.

Dimana Megawati melakukan strategi kandidasi ini berbasis info elit dekatnya asal ibu senang (AIS) saja. Mereka pada segan mengusul apalagi mengoreksi, nanti Megawati tersinggung ditolak keinginannya.

Sudah terlambat Puan untuk mengangkat elektabilitanya, sangat berat karena ada kesan Ganjar didzalimi di PDI-P.

Baca juga: Puan Maharani Capres, PDIP Potensi Kalah Pilpres 2024

Megawati harus menyadari dengan akal sehat politiknya, bahwa Puan belum pantas menjadi Capres 2024. 

Sebenarnya elit PDI-P sekitar Megawati itu, mereka tunduk karena AIS saja, sehingga pura-pura mendukung Puan. Suasana ini yang merusak PDI-P.

Jangan ikuti rasa, apalagi berdasar emosi dalam membaca dinamisasi politik. Seperti langkah-langkah yang dijalankan Ganjar dan Jokowi menuju Pilpres 2024.

Baca juga: Megawati Jangan Paksa Puan Nyapres 2024, Ini Kalkulasinya?

Megawati juga harus mendengar dan memaklumi Jokowi, pasti ada perhitungan atau pertimbangan tersendiri selaku presiden yang akan meninggalkan kursi empuk itu.

Megawati harus sadar, bahwa sebagian elit PDI-P yang dekat Megawati juga anti Ganjar, nah ini semua yang di dengar Putri Bung Karno ini.

Baca juga: Kenapa Megawati Ragu Jagokan Puan Maharani sebagai Bacapres 2024?

"Ya pertama sebagai Ketua DPP partai, sebagai Ketua DPR, saya ditugaskan, inget ya ditugaskan Ibu Ketua Umum (Megawati) untuk muter-muter, untuk ketemu sama keluarga besar PDI Perjuangan," kata Puan dalam keterangannya, Senin (4/7/2022).

Sengaja penulis copas pengakuan Puan dari berbagai media itu, bahwa dari pernyataan Puan bahwa ditugasi muter-muter, sebuah pertanda bahwa Puan sendiri menyatakan diri bahwa tidak mampu menjadi Capres di 2024.

Baca juga: Tiga Capres di Pilpres 2024 dan Tanpa Ganjar Pranowo, Siapa Saja?

Jadi sebenarnya apa yang dilakukan oleh Puan Maharani ini berkunjung ke Parpol-parpol, sangat terbaca hanya ingin mencari siapa yang mau menjadi pasangannya sebagai Cawapres.

Sangat stres Puan menemukan Cawapres karena benturan dirinya yang hanya bisa duduk menjadi Cawapres, bukan Capres.

Kalau memang Megawati tidak mau bergabung dengan Prabowo, untuk jadikan pasangan Prabowo-Puan.

Baca juga: Elitabilitas Tolak Elektabilitas Pilpres 2024, Beranikah PDI-P Melewati Batas?

Lebih bijak dan kalkulasinya pas kalau Ganjar Pranowo pasangkan dengan Puan, tapi formasinya Ganjar-Puan. Puan tetap jadi Cawapres saja, redam ambisimu.

Kalau formasi Ganjar-Puan, Kader dan simpatisan PDI-P tidak akan pecah, yang pecah kongsi hanya Prabowo. Jokowi tetap aman bersama Megawati.

Karena Surya Paloh, sudah pasti pecah dengan Megawati dan Jokowi, setelah umumkan Anies sebagai Capres versi NasDem (non koalisi, artinya Anies masih terancam bubar).

Baca juga: Inilah Dilematis Jokowi Vs Megawati Menuju Pilpres 2024

Jadi penulis sarankan pada Megawati dan silakan pilih diantaranya:

1. Megawati kembali duduk bersama dengan Jokowi dan Prabowo, untuk pasangkan Prabowo-Puan
2. Megawati bersama Jokowi dan Ganjar, untuk pasangan Ganjar-Puan
3. Kalau tetap ngotot maunya Puan sebagai Capres, silakan pilih antara Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Ketum PKB) dan Agus Harimurti Yudhoyono/AHY (Ketum Demokrat).

Karena dua anak bangsa ditakdirkan sebagai ketum parpol itu ingin sekali jadi Cawapres. Mau kalah atau menang mereka tidak urus, yang pasti sudah pernah merasakan fasilitas sebagai cawapres.

Bagaimana pendapat Anda?

Jakarta, 5 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun