Realitanya, semua Parpol merasa kuat dan berhasrat melawan dan berlaga dalam pilihan besar adalah skenario biasa karena mereka ingin memenuhi keperluan serta kehendak yang telah digariskan olehnya.
Setop Antar Presiden Saling Tuding
Seharusnya janganlah saling menuding antar presiden dan presiden lainnya atau presiden sebelumnya. Karena pastilah ada sesuatu pekerjaan yang di lanjutkan oleh presiden baru atas rancangan presiden lama.Â
Itulah hakekat adanya program jangka panjang, program pasca berkuasa masih harus dilanjutkan oleh penerusnya. Agar kehidupan bangsa ini berputar tanpa berhenti.
Kalau tidak ada pekerjaan yang dilanjutkan oleh presiden baru (dalam jangka pendek masa awal jabatannya, 1 atau 2 tahun sesudah dilantik), berarti presiden sebelum tidak punya program jangka panjang.
Begitupun seterusnya silih berganti antara presiden yang satu dengan yang lainnya, semacam mengerjakan sebuah program kolektif berkesinambungan.
Pada prinsip keberlanjutan program tersebut, itulah sebuah konsekuensi posisi atau jabatan seorang pemimpin tidak boleh kosong.
Jadi sudahilah selalu menuding pemimpin sebelumnya, dan itupula makna perlunya ada semacam garis besar haluan negara, agar menjadi kompas politik integritas dan pembangunan berkelanjutan.Â
Ada semacam titik tujuan yang sama oleh dan antar presiden. Jangan saling serang menyerang secara subyektif antar presiden lama dan baru. Rakyat tertawa mengejek, ingat rakyat itu sudah cerdas.
Jangan jadi panutan yang jelek di depan publik, rakyat bisa tertawa ngakak atas ulah kekanak-kanakan para elit politik yang ngawur kalau bicara.
Karena keberhasilan presiden yang berkuasa itu tidak terlepas dari hasil karya presiden sebelumnya. Itu semua tidak bisa dinafikkan.