Tapi untuk apa minta izin istri bila memang aktifitas hobi itu berpotensi mengganggu, abaikan saja.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, bahwa sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan istri (meremas), maka berguguranlah dosa-dosa suami istri dari sela-sela jarinya.” (HR. Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi’ dari Abu Sa’id Al-Khudruzi)
Setiap orang pastilah mempunyai hobi berbeda, misalnya memasak, bermain sepak bola, membaca, menonton, fotografi, menulis, berkebun, olahraga, memancing, pelihara binatang dan masih banyak lagi.
Semua sama dalam menyikapinya, butuh keseimbangan ruang dan waktu yang tepat dan hobi itu hanya penunjang kehidupan atau support sistem yang tidak bisa mengganggu sistem yang utama.
Biasanya hobi dilakukan untuk memberikan rasa senang dan mengusir stres setelah melakukan aktivitas sehari-hari yang pelik.
Tapi jangan karena hobi malah menciptakan suasana yang lebih pelik lagi, nah itulah hobi yang pasti istri (suami) tidak menerimanya.
Jadi melaksanakan hobi harus sesuai ruang dan waktunya, tidak butuh izin khusus segala.
Karena keterbukaan yang optimal maka istri yang akan mempersiapkan segala kebutuhan suami untuk melakukan aktifitas hobinya.
Hobi yang benar, dapat mengasah mental dan emosional, meningkatkan kesehatan mental atau bisa mengurangi stres dan membuat pikiran rileks dari masalah sehari-hari.
Keharmonisan keluarga dibutuhkan kerja sama antara pasangan suami istri dalam mengelola rumah tangga yang bahagia, demi kebaikan dan kesejahteraan bersama seluruh anggota keluarga.
Begitupun hobi perlu dikelola bersama dan jangan egois, kalau egois itu bukan lagi hobi sebagai penunjang hidup kehidupan. Jadi melaksakan aktifitas hobi adalah menambah kebahagiaan bersama.