"Azrul dibutuhkan oleh Persebaya, kita butuh Azrul, bukan Azrul butuh kita. Azrul dibutuhkan sepak bola Indonesia. Malah harapan saya, Azrul segera masuk ke PSSI untuk sepak bola tanah air."
Kaget juga mendapat informasi dari Surabaya, bahwa Azrul Ananda memutuskan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO atau Presiden Persebaya Surabaya.
Terlintas dalam pikiran saya, lalu siapa yang mau berani terjun lagi berkorban membiayai kelangsungan hidup Persebaya untuk bangkit dari keterpurukannya. Apakah Bonek tahu bahwa saham terbesar Persebaya itu ditangan Azrul?.
Menjadi viral berita ini, sehingga saya tertarik ingin menanggapi atas rencana mundurnya Azrul dari posisinya sebagai CEO Persebaya. Agar Azrul kembali pertimbangkan dan jangan mundur dulu.
Susah mendapat seorang anak muda yang punya uang dan paham manajemen sepakbola yang mau turun mengurus Persebaya yang dulu jatuh, lalu mulai dihidupkan kembali oleh Azrul.
Walau kita belum tahu, apakah juga Azrul Ananda akan melepas seluruh saham mayoritasnya di Persebaya. Ini berbahaya, Persebaya bisa lebih drop lagi. Kalau Azrul melepas semua sahamnya.
Ceo Persebaya itu mengumumkan mundur tepat di depan Bonek dalam pertemuan terbuka di Kantor manajemen Persebaya, Dukuh Manunggal, Gayungan, Surabaya, Jumat (16/9/2022).
Keputusan itu diambil Azrul Ananda setelah Persebaya dipermalukan oleh RANS Nusantara FC 1-2 di Stadion Delta Sidoarjo, Kamis (15/9/2022). Juga setelah pertandingan itu terjadi insiden di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Akhirnya dampak dari kekalahan melawan Rans, membuat ratusan Bonek mengamuk hingga turun ke lapangan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (15/9).
Mereka melampiaskan kekecewaannya dengan merusak beberapa fasilitas stadion dan materi promosi Persebaya yang dipasang di lapangan.