PLTSa Benowo diresmikan oleh Presiden Jokowi pada bulan Mei 2015. Sementara Stadion GBT diresmikan Agustus 2010 silam.
Namun, letak kedua tempat tersebut tak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo seluas 37,4 hektare yang sudah berdiri sejak 2001.
Namun semoga saja tidak membawa masalah bau sampah menyengat di Stadion GBT Benowo Surabaya, tidak seheboh protesnya dengan Stadion JIS Jakarta.
Solusi Bau Sampah Menyengat
Solusi untuk tetap melangsungkan pertandingan dengan aman dan nyaman, terutama dari gangguan bau menyengat dari sampah TPA Benowo adalah TPA yang rehabilitasi atau ditransformasi menjadi TPA Sanitary Landfil, bukan dengan PLTSa.
Kalau masih menggunakan PLTSa, Stadion GBT Benowo itu terus bermasalah dengan bau sampah menyengat. Sebab sampah yang masuk dari Kota Surabaya harus masih ditumpuk sampai dua atau tiga hari untuk kemudian masuk ke dalam mesin PLTSa.
Kalau pengelolaan sampah di TPA Benowo masih dengan PLTSa, maka Stadion GBT Surabaya sebenarnya tidak layak dipergunakan untuk turnamen sepak bola berskala apapun.
Kecuali, untuk dipergunakan turnamen sepak bola antarkecamatan, maka Stadion GBT Surabaya masih bisa dipertahankan keberadaannya oleh Walikota Surabaya.
Bagaimana pendapat Anda?
Jakarta, 14 September 2022