Kenapa Surya Paloh berpisah dengan Jokowi dan Mega, karena Surya Paloh tentu akan majukan Anies Baswedan (pengaruh Jusuf Kalla) ada disana.Â
Jusuf Kalla ingin majukan Anies Baswedan, terbaca sejak Anies di kawal menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tapi cara kawalnya terlalu murah, tanpa Parpol. Jadi seperti nampak ayam kehilangan induk.
Tapi diyakini bahwa Mega pula hanya rela jadikan Puan sebagai Cawapres bila Prabowo menjadi Capresnya, yang lain lewat. Termasuk Ganjar dan Anies, Mega tidak reken dua orang itu.
Dipastikan, Megawati tidak akan terima Puan sebagai Cawapres dari Anies Baswedan, apalagi Ganjar Pranowo. Megawati pasti kesal sama Ganjar yang loncat terlalu cepat, tanpa kalkulasi politik yang matang bersama PDI-P dimana Ganjar Pranowo dibesarkan.
Baca juga:Â Inilah Dilematis Jokowi Vs Megawati Menuju Pilpres 2024
Ganjar Pranowo potensi jadi korban Capres 2024. Anies masih ada harapan di NasDem bisa lolos, ada Jusuf Kalla di NasDem. Bisa bersama AHY di Demokrat atau Sandiaga Uno. Tapi Sandiaga keliru bila jauhi Prabowo Subianto, entahlah.
Eksistensi Muhaimin Iskandar
Bagaimana Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketum PKB yang lebih duluan koalisi Gerindra? Itu tidak jadi soal bagi Prabowo Subianto.
Gerindra dan PKB masih sebatas koalisi Parpol belum menentukan pasangan, dan dipastikan Prabowo ragu menjadikan Cak Imin sebagai Cawapresnya. Prabowo akan kalah bila pasangan Cak Imin.
Baca juga:Â Pesan Politik Prabowo ke Mega dan Jokowi dari Sentul Bogor
Makanya Gerindra dan PKB cuma koalisi partai saja, terbaca disitu. Cak Imin pasti paham konstelasi dan keinginan Prabowo, adalah Puan Maharani dan bukan dirinya.