Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Unik! Rebus Telur di Air Kawah

19 September 2022   21:54 Diperbarui: 19 September 2022   22:02 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawah Sikidang terletak di Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, salah satu desa diantara destinasi wisata di dua belas desa yang masuk dalam kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, dimana penulis mendampingi masyarakat dalam pengelolaan sampahnya disana.

Edisi Sampah Dieng Trip #04

Kawah Sikidang merupakan destinasi wisata terletak di Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara. Propinsi Jawa Tengah.

Saat penulis dalam pendampingan pengelolaan sampah pada medio 2020, kawasan wisata Kawah Sikidang ini belum secantik sekarang, sudah mengalami rehabilitasi pasca Pandemi Covid-19.

Terletak di ketinggian 2.093 m dari atas permukaan laut, sebuah kawasan yang subur karena terletak di kawasan gunung vulkanik yang masih aktif.

Untuk sampai ke lokasi Kawah Sikidang, pengunjung tidak perlu khawatir, sebab lokasinya cukup dekat dengan Kawasan Candi Arjuna dan Candi Bima yang (biasanya) jadi objek kunjungan pertama.

Loket wisata Kawah Sikidang sendiri buka setiap hari pada jam 07.00-16.00, cukup membayar 15.000 rupiah saja untuk tiketnya.

Penulis dan Yaksindo-Timdis dan kondisi sampah di kawasan Kawah Sikidang, Sumber: Dokpri
Penulis dan Yaksindo-Timdis dan kondisi sampah di kawasan Kawah Sikidang, Sumber: Dokpri

Kawah Sikidang masih aktif sampai sekarang, tapi cukup tenang dan aman untuk dikunjungi. 

Aktifnya Kawah Sikidang disebabkan oleh letusan gunung Prahu yang terjadi berabad-abad lalu dan meninggalkan sisa aktivitas vulkanik, kawah ini salah satu kawah terbesar yang ada di Kawasan Wisata Dieng.

Saat akan memasuki Kawah Sikidang, kita akan disuguhi oleh lubang-lubang yang mengeluarkan asap panas yang merupakan bekas kawah.

Kawah Sikidang berasal dari kata kidang atau kijang yang suka melompat-lompat kesana kemari, jadi letupan-letupan uap panas itu diibaratkan seekor kijang yang melompat dan berpindah tempat.

Bila berkunjung, jangan terlalu dekat dengan kawah, mengandung kadar belerang yang cukup tinggi dan sangat menyengat di sekitarnya. 

Tapi untuk yang tidak tahan dengan bau belerang, bisa menggunakan masker. Lumayan dapat mengurangi kepekatan bau belerang.

Penulis merebus telur di Kawah Sikidang, Sumber: DokPri
Penulis merebus telur di Kawah Sikidang, Sumber: DokPri

Kawah Dapat Merebus Telur

Ada satu hal yang menjadi keunikan di kawah ini, disekitar kawah terdapat kawah-kawah kecil berisi air mendidih, dapat digunakan untuk merebus telur.

Kita bisa beli telur di penjual yang berada disekitar kawah yang banyak Pedagang Kaki Lima sebelum mencapai pusat kawah.

Cara merebus telur di dalam kantong plastik di ikat seperti memancing ikan, perhatikan foto dokumentasi penulis.

Pengunjung bisa merebus sendiri sesuai selera masing-masing. Rebus telur di kawah ini sekarang menjadi favorite bagi pengunjung domestik maupun manca negara.

Penulis di kawasan Kawah Sikidang di Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara . Sumber: Dokpri
Penulis di kawasan Kawah Sikidang di Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara . Sumber: Dokpri

Sekeliling lokasi kawah ada banyak spot yang ciamik untuk dijadikan background foto dan swafoto. Baik yang alami maupun buatan masyarakat sekitar yang setting lokasi sana sini.

Di lokasi Kawah Sikidang ini juga bisa ketemu anak-anak sekitar yang berambut gimbal asli Dieng alias anak Bajang. Kalau mau berfoto bersama mereka (perhatikan foto penulis bersama mereka yang berambut gimbal).

Kawah Sikidang merupakan lapangan perkawahan di Dataran Tinggi Dieng yang berada paling dekat dengan kawasan percandian Dieng, mudah dicapai, dan dinikmati karena terletak di tanah datar, sehingga juga menjadi kawah yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Pedagang kuliner dan PK5 di Kawah Sikidang. Sumber: DokPri
Pedagang kuliner dan PK5 di Kawah Sikidang. Sumber: DokPri

Kawah Sikidang ini sangat berdekatan kawasan wisata lainnya di Dieng, seperti Bukit Sikunir, terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Jarak antara bukit ini dan Kawah Sikidang adalah 5,3 kilometer (km) dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Juga dekat dengan Candi Arjuna merupakan kompleks candi terluas di dataran tinggi Dieng. Dari Kawah Sikidang hanya sekitar 1,5 km.

Kawah Sikidang pula dekat dengan Telaga Warna, adalah salah satu ikon wisata Dieng selain Candi Arjuna yang terletak di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Jika ditempuh dari Kawah Sikidang adalah 1,3 km dengan waktu tempuh sekitar empat menit.

Penulis bersama warga yang berambut gimbal asli Dieng alias anak Bajang. Sumber: Dokpri
Penulis bersama warga yang berambut gimbal asli Dieng alias anak Bajang. Sumber: Dokpri

Juga dekat dengan kolam renang, D'Qiano Hot Spring Water Park, ini berlokasi di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, jaraknya dari Kawah Sikidang sekitar 17 km dengan waktu perjalanan selama 38 menit.

Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang berada di 12 Desa dalam 3 wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo dan Batang, di Provinsi Jawa Tengah.

Udara sangat sejuk dan pemandangan alam yang indah selalu sukses menarik minat wisatawan manca negara dan domestik untuk berwisata disana.

Bagaimana pendapat Anda? Ayo berkunjung ke Dieng sambil nikmati tanaman hortikultura yang banyak di kembangkan masyarakat lokal disana.

Jakarta, 18 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun