Setop Bohong, Rekonstruksi Menjawab
Sebenarnya para tersangka (khusus Polisi) tahu kalau reka ulang atau rekonstruksi itu akan nampak jelas bila berbohong saat diperiksa. Maka selayaknya para tersangka berlaku jujur saja saat diperiksa, percuma bohong. Malah akan memperberat hukumannya.
Seluruh peran tersangka itu, akan terlihat detail dalam reka ulang atau rekonstruksi. Mulai dari rencana pembunuhan, eksekusi pembunuhan, hingga menghilangkan barang bukti.Â
Semoga nantinya disiarkan (live) oleh TV langsung dari TKP Jl. Duren Tiga, Pancoran Jakarta Selatan, Selasa (30/8)
Siapa yang ikut serta, dan siapa yang ikut membantu pembunuhan, saat di reka ulang masing-masing tersangka akan diuji keterangannya, dan akan kelihatan jelas bila dalam pemeriksaan penyidik ada kebohongan.
Rekonstruksi itu sangat sempurna karena ke lima tersangka dapat dihadirkan bersama sekaligus di TKP. Dalam rekonstruksi nanti, para tersangka akan beradu argumen.
Pada momen tersebut, penyidik dapat mengetahui siapa pihak yang berbohong dan siapa pihak yang memperjelas fakta terjadinya tindak pidana.
Karena diperagakan langsung, maka kalau berbohong akan ketahuan, begitu juga kelihatan akan ragu-ragu bila berbohong.
Mereka akan berdebat sendiri. Dari situ penyidik Polisi dan JPU akan mengetahui apakah keterangan tersangka itu benar atau salah sesuai fakta kejadian.
Pada reka ulang atau rekonstruksi perkara di Duren Tiga, Jakarta Selatan nanti, penyidik ingin mengetahui peran dari masing-masing tersangka, termasuk akan dipelajari oleh JPU di TKP tempat reka ulang atau rekonstruksi dilaksanakan.
Termasuk reka ulang di Magelang, bisa saja dilaksanakan di Jakarta, penyidik akan merekayasa tempat sebagaimana posisi TKP di Magelang.