Pengetahuan seks juga dapat menjadi bekal bagi anak untuk menyaring berbagai informasi seks yang simpang-siur di luar sana atau pada media online.
Zaman sekarang ini kata "seks", hal yang tabu dikalangan remaja, karena itu tidak jarang di antara mereka yang pernah melihat atau melakukannya, karena hanya sekedar ingin mencoba.
Jadi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka perlu adanya edukasi dini pada anak remaja oleh orang dewasa/tua atau siapapun yang terlibat dikalangan remaja.
Mari kita bersama merubah paradigma tabu menjadi hal yang terbuka atau edukatif tentang pendidikan seks pada anak remaja kita.
Seks edukasi ini merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa seks edukasi pada anak berbeda dengan mengajarkan anak melakukan seks.
Serta memberikan pemaham pada remaja mengenai etika dan aturan sosial yang berlaku serta dampak yang dapat ditimbulkan oleh tindakan yang keliru tentang seks bebas.
Mengenai seks edukasi tidak hanya mengenai organ tubuh reproduksi saja, tetapi juga banyak hal yang harus kita pelajari antara lain ekonomi, kesehatan, sosial budaya bahkan politik dan stabilitas keamanan seperti banyakna pekerjs seks komersial (PSK) yang ada dimana-mana.
Setop tabu seks pada keluarga, edukasi bukan berarti mengajarkan anak-anak untuk melakukan. Jangan biarkan anak-anak mencari ilmu seks secara mandiri.
Sebagian orang menilai internet adalah sarana yang buruk untuk mencari informasi seputar seks, tetapi ada yang menangkap sebaliknya.
Edukasi internal keluarga, jauh lebih ampuh. Jadikanlah tuntunan pada keluarga, bukan hanya jadikan tontonan.
Bagaimana pendapat Anda?