"Kadang-kadang saya bertanya-tanya apakah dunia ini dijalankan oleh orang-orang pintar yang mempermainkan kita atau oleh orang-orang bodoh yang sungguh-sungguh."
Artikel ini dalam rangka menyambut Musyawarah Rakyat (Musra) gabungan Relawan Jokowi, yang akan digelar di 34 Provinsi secara simultan untuk menjaring Calon Presiden (Capres) dan akan dimulai di Jawa Barat, Bandung (28/8/22).Â
Gabungan Relawan Jokowi yang akan melaksanakan Musyawarah Rakyat (Musra) dengan maksud ingin memberi usulan Calon Presiden (Capres) kepada Presiden Jokowi.
Sepertinya strategi Jokowi kali ini, keliru. Karena sudah terbaca, terjadi adanya persinggungan "harapan"Â antara Jokowi dan Megawati, Ketum PDI-P, dimana Jokowi sebagai kader partai besutan Putri Bung Karno itu.Â
Sudah sangat jelas bahwa Jokowi inginkan Ganjar sebagai suksesor. Lihat saja nanti, dalam usulan relawan pada Jokowi. Pasti Ganjar yang ada di dalam amplop tertutup dari Relawan ke Jokowi, kalau toh ada nama lain, itu hanya variasi.
Terbaca dalam rencana penyerahan nama yang "katanya"Â terjaring oleh Relawan Jokowi, tidak diumumkan secara terbuka. Tapi dalam amplop tertutup. Itu rencana ahir Musra bulan Februari 2023.
Strategi Relawan Jokowi kali ini sangat murahan, karena mudah terbaca, bukan relawan yang menjaring Capres Bro/Sis, tapi Relawan Jokowi hanya sebagai tameng yang sudah dititipi nama Capres, dengan tujuan sebagai langkah presure ke PDI-P dan Gerindra.
Baca juga:Â Genderang "Perang" Jokowi Vs Megawati Ditabuh Melalui Musra Relawan Projo
Tapi walaupun itu benar, lucu juga ini Relawan Jokowi. Karena memang selama ini para Relawan Jokowi, kerja apa? Tuh Anda urus Nawacita yang masih bolong-bolong.
Sesungguhnya Musra itu sebuah strategi absurd atau kerja yang menunjukkan tanda minus strategi politik. Terbaca atau memperlihatkan kondisi para relawan yang bimbang akan berahirnya masa tugas Presiden Jokowi.
Musra, hanya akan menabuh genderang "Perang" antara Jokowi versus Megawati, yang seharusnya tidak terjadi, mengingat Jokowi adalah kader "petugas partai" PDI-P. Itu sama saja artinya tidak tahu diri. Melawan kebijakan PDI-P.
Rencana Musra akan dilaksanakan di 34 provinsi dan Musra pertama sedianya di buka oleh Presiden Jokowi di Solo 27 Agustus 2022 tapi sepertinya bergeser ke Bandung 28 Agustus 2022.
Baca juga:Â Relawan Jokowi Bukan Urus Capres, tapi Evaluasi Program Nawacita
Menurut panitia pelaksana, Musra bakal menjadi wadah bagi masyarakat dari berbagai lapisan untuk menyampaikan aspirasi dalam rangka menyambut Pemilu dan Pilpres 2024.
Aspirasi dari mana, la wong para kandidat Capres dan Cawapres sudah terbaca atau kelihatan jelas, walau tanpa kacamata bisa terbaca untuk kandidasi Pilpres 2024.
Pertanyaannya,Â
Aspirasi apa yang gabungan relawan dan Presiden Jokowi sendiri ingin dapatkan dari masyarakat dengan melakukan Musra simultan di 34 provinsi sampai 2023? Ini acara paling hanya show porce saja, karena dihadiri presiden. Itu yang bikin ramai saja.
Ini strategi murahan dan konyol Pak Jokowi, saran sebagai salah satu orang yang kagum padamu. Bahwa lebih bijak duduk bersama Megawati dan Prabowo. Sekaligus mengenang masa lalu saat mulai masuk Jakarta sampai menjadi presiden dua periode, karena penulis paham masa-masa itu (2012-2019). Banyak ikut dengan Pak Jokowi, Ahok, lalu bersama Jusuf Kalla.
Baca juga:Â Capres Hasil Musra di 34 Provinsi Akan Diserahkan ke Jokowi 2023
Masyarakat sudah paham, bahwa Presiden Jokowi tidak punya partai dan sangat terbaca bahwa Musra tersebut ujungnya akan merekom Ganjar, kalaupun ada beberapa Capres yang diajukan selain Ganjar, itu hanya spekulasi politik atau variasi saja.
Walau ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di prediksi dari awal berdirinya KIB, itu untuk Capres Suksesor Presiden Jokowi. Karena kelihatan Ganjar akan lewat perahu KIB, kalau Megawati menolaknya.Â
Tapi juga ahirnya akan terjadi gap atau kesan terhadap Presiden Jokowi sudah tidak harmonis lagi pada Megawati dan Prabowo.
Jadi para relawan janganlah bertindak gegabah hanya akan menjatuhkan wibawa Presiden Jokowi. Juga akan memperjelas nantinya bahwa Jokowi berpaling pada PDI-P yang pernah membesarkan Jokowi dan anak-mantunya.
Baca juga:Â Inilah Dilematis Jokowi Vs Megawati Menuju Pilpres 2024
Para relawan agar berpikir cerdaslah dan pandai-pandailah berstrategi atau berpolitik, semakin terbaca bahwa elit-elit yang ada di belakang Presiden Jokowi sungguh gelisah akan berahir masa jabatan Pak Jokowi.
Jangan sampai juga Pak Jokowi sindrom akan berahir masa jabatannya? Tolonglah Pak Jokowi selesaikan saja utang janji Nawacita yang belum selesai. Biar nama bapak bisa harum pasca menjabat kepala negara atau presiden.
Seperti Pembangunan Demplot 2000 Desa Organik, ini belum ada. Belum lagi soal sampah. Itu semua menjadi bengkalai yang bisa jadi bumerang bagi Pak Jokowi.
Sebaiknya para relawan introspeksi dan buka kembali visi misi Nawacita satu dan dua, selama Jokowi dua periode menjadi presiden, masih banyak PR Nawacita yang belum tuntas.
Bagaimana pendapat Anda?
Jakarta, 24 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H