Musra, hanya akan menabuh genderang "Perang" antara Jokowi versus Megawati, yang seharusnya tidak terjadi, mengingat Jokowi adalah kader "petugas partai" PDI-P. Itu sama saja artinya tidak tahu diri. Melawan kebijakan PDI-P.
Rencana Musra akan dilaksanakan di 34 provinsi dan Musra pertama sedianya di buka oleh Presiden Jokowi di Solo 27 Agustus 2022 tapi sepertinya bergeser ke Bandung 28 Agustus 2022.
Baca juga:Â Relawan Jokowi Bukan Urus Capres, tapi Evaluasi Program Nawacita
Menurut panitia pelaksana, Musra bakal menjadi wadah bagi masyarakat dari berbagai lapisan untuk menyampaikan aspirasi dalam rangka menyambut Pemilu dan Pilpres 2024.
Aspirasi dari mana, la wong para kandidat Capres dan Cawapres sudah terbaca atau kelihatan jelas, walau tanpa kacamata bisa terbaca untuk kandidasi Pilpres 2024.
Pertanyaannya,Â
Aspirasi apa yang gabungan relawan dan Presiden Jokowi sendiri ingin dapatkan dari masyarakat dengan melakukan Musra simultan di 34 provinsi sampai 2023? Ini acara paling hanya show porce saja, karena dihadiri presiden. Itu yang bikin ramai saja.
Ini strategi murahan dan konyol Pak Jokowi, saran sebagai salah satu orang yang kagum padamu. Bahwa lebih bijak duduk bersama Megawati dan Prabowo. Sekaligus mengenang masa lalu saat mulai masuk Jakarta sampai menjadi presiden dua periode, karena penulis paham masa-masa itu (2012-2019). Banyak ikut dengan Pak Jokowi, Ahok, lalu bersama Jusuf Kalla.
Baca juga:Â Capres Hasil Musra di 34 Provinsi Akan Diserahkan ke Jokowi 2023
Masyarakat sudah paham, bahwa Presiden Jokowi tidak punya partai dan sangat terbaca bahwa Musra tersebut ujungnya akan merekom Ganjar, kalaupun ada beberapa Capres yang diajukan selain Ganjar, itu hanya spekulasi politik atau variasi saja.
Walau ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di prediksi dari awal berdirinya KIB, itu untuk Capres Suksesor Presiden Jokowi. Karena kelihatan Ganjar akan lewat perahu KIB, kalau Megawati menolaknya.Â