Dibunuhnya lagi "direncanakan" sungguh jauh dari akal bila hanya kasus yang di skenario sebagai "pelecehan" yang nota bene juga susah dibuktikan. Maka tentu ada "sebab akibat yang memboncengi", sehingga pembunuhan ini terjadi dan berencana.
Sebutlah, kalau pelecehan sex itu memang ada, bukan karena ada kasus lain yang ikut tandem diketahui - fokus - pada Brigadir "J", kenapa harus banyak perwira menengah dan tinggi Polri terlibat?
Kalau misalnya pula pelaku pelecehan sex murni, tapi dilakukan oleh orang "kuat" sebutlah pelakunya bukan "anak buah" Irjen "FS", itu juga tidak masuk akal pembunuhan berencana yang terlibat banyak Polri?!.
Maka harga mati kasus ini melibatkan penyidik independen, baik dari sipil maupun dari matra TNI serta Interpol. Karena kalau hanya penyidik Polri, publik sangat sanksi karena pelaku adalah puluhan oknum Polri, pasti tenggang rasa masih ada.
Ayo Polri teruslah menjadi Pelindung dan Pengayom masyarakat Indonesia.
Medan, 14 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H