Kami ingatkan kembali pada segenap APH, baik itu Polri, Kompolnas, Komnas HAM, LPSK, Pengacara, Jaksa dan Hakim, agar benar benar bekerja secara profesional dan proporsional. Semoga semuanya lolos tanpa bisa dipengaruhi, sehingga mampu obyektif dalam penanganan kasus, kami percaya.
Kasus ini diharapkan tidak berhenti pada kasus pembunuhan lelaki Brigadir "J" yang ditengarai terjadinya "pelecehan" saja.
Baca juga:Â Ini Fakta Serius Kapolri, Tidak Mungkin Mau Salah Dua Kali
Karena diduga keras ada masalah lain atau kasus diatas kasus yang menjadi sebab akibat selain daripada kasus dugaan pelecehan itu yang menjadi perhatian utama publik saat ini.
Bisa jadi almarhum Brigadir "J" banyak tahu kasus atau perbuatan oknum tertentu di tubuh Polri dan instansi lainnya yang bersifat rahasia atau sengaja dirahasiakan.
Sehingga Brigadir "J" menjadi target pembunuhan. Adanya pelecehan itu, diduga inilah menjadi kesempatan untuk dijadikan pintu masuknya untuk menutup modus kasus lainnya.
Baca juga:Â Ada Petunjuk: Putri FS, Tidak Sadar Memberi Petunjuk Stratejik
Makanya hal ini perlu terus diungkap dan diselidiki lebih jauh atau digali dari seluruh saksi saksi yang ada, bisa jadi dan diduga keras Bharada "E" dan Irjen "FS" banyak mengetahui hal tersebut.
Dimana Irjen "FS" dan almarhum Brigadir "J" sebelumnya pernah bertugas di Bareskrim Polri. Tentu antara Irjen "FS" dan Brigadir "J" sangat mengetahui kasus yang ada diduga tersebut.
Kalau penyidik Polri yang tergabung dalam Timsus belum perdalam, maka pihak Jaksa tentu bisa lebih menggali ke akar masalah yang diduga menjadi pemicu utama terjadinya insiden, selain dugaan pelecehan pada Putri, istri Irjen "FS".
Semoga Polri dan Jaksa dapat jadikan kasus ini sebagai tonggak menuju perbaikan penegakan hukum di tanah air yang lebih baik, khususnya Polisi yang presisi sesuai program Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.