Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Relawan Jokowi Bukan Urus Capres, tapi Evaluasi Program Nawacita

8 Agustus 2022   19:14 Diperbarui: 8 Agustus 2022   19:33 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musra Indonesia yang akan menghadirkan Presiden Jokowi, akan digelar secara simultan mulai dari Solo pada 27 Agustus 2022 dan akan dilanjutkan ke 34 kota di 34 provinsi sampai awal Maret 2023.

Musra Indonesia rencananya akan digelar untuk menjaring Capres dan Cawapres 2024-2029. Musra tersebut sah sah saja, tapi bukan seharusnya menjaring Capres-Cawapres, itu kerja imposible.

Terlalu melebar dan bias, karena relawan itu bukan partai politik (parpol). Juga penulis pastikan kelompok relawan ini sudah tidak punya daya pikat lagi di masyarakat setelah Presiden Jokowi tidak menjabat lagi sebagai presiden.

Baca juga: Inilah Dilematis Jokowi Vs Megawati Menuju Pilpres 2024

Jadi Musra Indonesia itu terkesan terjadi kepanikan dari elit elit relawan Jokowi dalam mendekati ahir pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Jangan sampai keluarga Presiden Jokowi juga ikut panik?.

Nah apa relevansinya Musra membahas Capres-Cawapres dan kenapa bukan evaluasi Program Nawacita 1 dan 2 yang masih banyak bolong bolong, khususnya urusan sampah, kelangkaan pupuk dan pertanian organik.

Baca juga: Kala Relawan Jokowi Hendak Musyawarahkan Nama Capres, tapi Hasilnya Tak Akan Diungkap ke Publik

Menurunkan Wibawa Jokowi

Utamanya bagi relawan yang sudah atau sementara masih menikmati posisi atau pemerintahan dan BUMN atau lainnya, selama dua periode Presiden Jokowi, mungkin lagi panik ingin menciptakan bargaining pasca Pilpres 2024?!.

Atau jangan sampai pula Presiden Jokowi yang panik karena berbeda sikap dengan Megawati dalam menentukan capres yang ingin mendorong Puan Maharani.

Sangat jelas terbaca bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati berbeda keinginan dengan Presiden Jokowi untuk endorse Ganjar Pranowo sebagai suksesor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun