Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ini Fakta Serius Kapolri, Tidak Mungkin Mau Salah Dua Kali

6 Agustus 2022   20:38 Diperbarui: 6 Agustus 2022   22:50 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Sumber: Dok. Humas Polri by Pikiran Rakyat.

"Oknum Polisi yang ikut menjadi 'korban' atas Insiden Polisi Tembak Polisi, diprediksi akan semakin bertambah, disarankan penahanannya pada sel yang lokasinya berbeda dan gunakan sel matra TNI demi menjaga keamanan dan independensi"

Mengamati kondisi yang ada, dengan banyaknya oknum Polisi diperiksa dan diisolasi, maka diprediksi atau dapat diduga Irjen Polisi FS dan lainnya akan menyusul Bharada "E" menjadi tersangka atas kasus tewasnya Brigadir "J".

Sungguh luar biasa kerja Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Patut diapresiasi, setelah empat kali Presiden Jokowi memberi peringatan, agar selesaikan kasus Brigadir "J" secara terbuka dan sungguh sungguh.

Memang sangat berat kasus ini, benar bukan kasus biasa. Karena tentu terjadi pro-kontra dalam tubuh Polri sendiri. Semoga Bareskrim Polri dan Timsus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat bekerja dengan tenang sesuai rel dan tunduk pada hukum.

Baca juga: Dicopot Kapolri dan Kini Ditahan, Ini Jejak AKBP Ridwan Soplanit saat Olah TKP di Kasus Brigadir J

Ingat, sebenarnya Presiden Jokowi sudah mengunci masalah ini, pasti sudah mendapat informasi dari beberapa unsur seperti Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Badan Intelijen Negara (BIN). Maka jangan ada yang bermain serong dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus Brigadir "J", sangat riskan.

Pasti Kapolri sangat paham karakter Presiden Jokowi, dimana pada tahun 2014, waktu itu Listyo Sigit Prabowo masih berpangkat Kombes dipercaya menjadi ajudan Presiden Jokowi dari unsur polisi. Malah pernah menjadi Kapolres Solo, saat Presiden Jokowi sebagai Walikota Solo.

Sudah beberapa jenderal berbintang dicopot jabatannya oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo karena diduga mungkin ada keterlibatan dalam kasus Brigadir "J". di antaranya Irjen Pol Ferdy Sambo, Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan Brigjen Pol Benny Ali, semuanya dari Div.Propam dan sekarang ditempatkan di Yanma Polri.

Yanma, singkatan dari Pelayanan Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam Laman resmi Kepolisian RI, Yanma termasuk ke dalam struktur organisasi Polri tingkat Mabes sebagai Unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan.

Baca juga: Apa Itu Yanma Polri? Tempat Irjen Ferdy Sambo Dimutasi

Kemungkinan beberapa lagi Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira menengah (Pamen) masuk dalam deretan saksi yang akan dipanggil penyidik. Bisa saja kesemuanya berpotensi menjadi tersangka.

Sebuah langkah cerdas dan stratejik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuju Polri yang presisi dalam eksistensinya sebagai Polri profesional dalam penegakan hukum yang mengayomi dan melindungi rakyat.

Empat Polisi sementara diisolasi pada ruang khusus oleh penyidik di Bareskrim Polri, keempat polisi itu diduga paling awal tahu soal TKP penembakan Brigadir "J" di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Dari 25 personel yang diperiksa, 4 kami masukkan dalam ruangan khusus selama 30 hari ke depan," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjelaskan update penanganan kasus kematian Brigadir J di Mabes Polri, Kamis (4/8/2022) malam.

Baca juga: Gawat, Jokowi Bicara Kasus Brigadir "J"  di Rapat Kabinet

Potensi Berdampak Kasus Lain?

Kemungkinan besar akan bergeser atau kasus akan bertambah ke masalah lain yang menjadi sebab akibat terjadinya pembunuhan Brigadir "J".

Juga diduga masih ada oknum Polri yang akan terjerat masuk dalam lingkaran kaitan daripada kasus kematian Brigadir "J". Dimana kelihatan perkembangan penyidikannya, sangat jelas banyak melibatkan oknum Polisi.

Harapan publik kepada penyidik Polri agar tetap eksis dan bekerja secara jujur dan maksimal, semoga saja saksi-ssaksi dari Polri itu mau buka mulut tentang apa saja modusnya. Biar Polri semakin bersih dan berwibawa dimata masyarakat sipil.

Ingat bahwa Polri milik rakyat. Rakyat butuh presisimu menuju profesional Bhayangkara, sebaik apapun strategi "negatif" akan tetap terbongkar. Maka jujur dan bertanggung jawab sesegera mungkin, biar hukumannya lebih ringan.

Baca juga: 4 Perwira Polri Dijebloskan ke Sel Terkait Tewasnya Brigadir J, Bagaimana Nasib 3 Jenderal Polisi?

Selesaikan secara terbuka, termasuk bila ada kasus yang menjadi sebab akibat dari kejadian polisi tembak polisi ini. Buka semuanya, biar Polri tidak tersandera. Karena tidak ada kejahatan yang sempurna, pasti ahirnya terbongkar pula.

Terima kasih Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo atas keseriusannya dalam penanganan kasus polisi tembak polisi di Rumah Dinas Irjen Polisi Ferdy Sambo, Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Polri teruslah semangat dalam menangani kasus misteri kematian anggota Polri, Brigadir "J" ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo. Bersihkan Institusi Polri dari kejahatan-kejahatan yang dilalukan olek oknum Polisi itu sendiri. Ini sangat berbahaya, Jaga sekitar 450 ribu anggota Polri di seluruh Indonesia.

Sangat dinyakini bahwa Polri tidak akan mungkin mau salah dua kali pada satu masalah, taruhannya sangat besar. Kapolri bisa saja dinonjobkan oleh Presiden Jokowi, ini salah satu aspek psiko-politis bila terjadi kelalaian dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir "J".

Seri artikel Polisi Tembak Polisi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.

Jakarta, 6 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun