Saatnya IDI menunjukkan dirinya mampu tidak seperti organisasi lain yang pecah akibat tidak adanya profesionalisme dalam berorganisasi. Sepertinya seluruh dokter di IDI perlu diberi pelatihan produktifitas dalam menghadapi dunianya.
Kalaupun pemerintah menerima PDSI sebagai organisasi selevel IDI, artinya pemerintah juga akan mempersulit diri untuk jadikan dualisme organisasi tersebut sebagai mitra sejajar pemerintah.
IDI sesungguhnya ingin menegakkan kedisiplinan dalam organisasinya terhadap "etika" dari masalah dokter Terawan yang diduga itu menjadi sumber masalah antara IDI dan anggotanya, sehingga lahir PDSI dan disatu sisi, wajarlah IDI menegakkan aturan tersebut demi kedisiplinan.
Seharusnya pemerintah apresiasi langkah IDI dalam menegakkan etika dan profesionalisme. Kalaupun IDI dianggap melanggar atas sanksi pada Dokter Terawan, hadapilah dengan hukum yang berlaku, gugat IDI. Tentu ada ruang untuk memberi kesempatan hak jawab. Jangan dengan cara membentuk organisasi tandingan, ingat rakyat sudah cerdas.
Membentuk organisasi tandingan, itu sangat berat. Karena disamping bisa dimaknai sebagai keputusan emosional dan memang tidak bijak.Â
Walau ruang kebebasan membentuk organisasi tersebut ada dalam UUD 1945, tapi pasti tidak akan bekerja secara baik. Karena sudah terkesan negatif bila mendirikan organisasi profesi tandingan. Dokter Terawan yang pasti akan menuai efek negatifnya. Karena suka atau tidak suka, pastilah dianggap sebagai motivatornya oleh masyarakat.
Pasuruan, 6 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H