Presiden Jokowi mungkin perlu secara khusus pidato menolak keras wacana 3 periode itu untuk menghentikannya. Kalau beliau yang tegas untuk tidak ada lagi wacana 3 Periode, jelas akan berhenti.
Semoga Presiden Jokowi membaca tulisan singkat ini agar menyetop wacana 3 Periode dan penundaan pemilu tersebut demi nama baiknya sendiri. Karena saat ini terjadi sorotan bahwa kalangan istana yang menjadi pendorong wacana itu.
Janji Jokowi Belum Tuntas
Jangan tambah periode lagi, cukup Presiden Jokowi menyelesaikan sisa ahir jabatannya dengan mengerjakan janji-janji Nawacita 1 dan 2 yang belum terlaksana.
Pekerjaan rumah besar Presiden Jokowi belum tuntas adalah mengaplikasi dan membuktikan pembangunan 2000 desa organik di seluruh Indonesia.
Juga sekedar diketahui bahwa subsidi pupuk organik ke petani, dimana Presiden Jokowi menjanjikan target 1 Juta ton/tahun itupun belum terpenuhi selama pemerintahannya 2 Periode. Hanya mampu sekitar 300.000 ton/tahun.
Jadi sudahlah menambah beban dengan wacana 3 Periode, beri kesempatan dan konsentrasi pada Presiden Jokowi agar menuntaskan semua janji yang belum tercapai.
Termasuk menyelesaikan masalah sampah, hingga kini masih menyimpan misteri pengelolaan sampah. Indonesia masih darurat sampah. Sudah berapa uang rakyat terserap di persampahan, tapi juga hanya meninggalkan mesin-mesin mangkrak di seluruh Indonesia.
Presiden Jokowi sangat ketinggalan dalam pembangunan desa organik, subsidi pupuk organik dan masalah sampah. Sampah belum selesai dalam masa dua peeiode Presiden Jokowi, ini merupakan prestasi buruk masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bila tidak tuntaskan.
Kepada pendukung Presiden Jokowi, agar segera hentikan wacana penambahan masa jabatan 3 periode dan penundaan pemilu, karena itu merupakan preseden buruk bagi Presiden Jokowi.
Sebuah dukungan lebay dan pencitraan saja dan meminta agar berhenti bicara soal penundaan pemilu lantaran inkonstitusional dan mengkhianati kontrak politik dengan rakyat dan hanya akan buang-buang energi saja.