Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menteri Perdagangan Kalah dan Korban Mafia Minyak Goreng?

19 Maret 2022   00:09 Diperbarui: 19 Maret 2022   00:15 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Menteri Perdagangan M Lutfi. Sumber: Kompas.Com

Mengenai krisis minyak goreng (migor), Lutfi mengaku bersalah, karena tidak memprediksi akan terjadi perang antara Rusia dan Ukraina. Yang memicu lonjakan harga CPO dunia semakin parah dan dimanfaatkan oleh spekulan serakah.

Sebenarnya reputasi Lutfi selaku Mendag sejak periode awal sebagai Mendag sudah menunjukkan ketidakmampuannya dalam menjalankan tugas, sebut misalnya pernah ditegur sama Presiden Jokowi tahun 2020 (Baca: Harga Bahan Pangan Naik, Jokowi Tegur Menteri Perdagangan).

Baca Juga: Mendag: Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Diumumkan Senin 

Penumpang Gelap Migor

Segera menghentikan gerakan-gerakan partai politik (parpol) yang menjual atau membagi minyak goreng, coba stabilkan dulu agar masalahnya kelihatan untuk mendapatkan solusi yang komprehensif. 

Jangan sampai (dan bisa diduga) bahwa termasuk parpol yang menimbun migor dalam menghadapi bulan suci Ramadan. Faktanya, kenapa di masyarakat migor itu langka, tapi nyatanya parpol punya stok?

Bukan solusi instan yang dibutuhkan dalam kelangkaan migor ini, karena setiap saat bisa berubah lagi.  Tapi solusi permanen yang memiliki sistem yang mengakar di masyarakat dalam produksi dan distribusi.

Juga sangat diragukan, dalam program parpol tersebut untuk jual murah atau apalah istilahnya dalam menyalurkan migor, hanya untuk cari perhatian atau simpati rakyat dalam menghadapi Pemilu/Pilpres 2024.

Sangat mungkin dan dapat diduga ada penumpang gelap. Misalnya ada pengusaha nakal yang memanfaatkan momentum "program parpol" tersebut untuk menampung minyak goreng.

Jakarta, 19 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun