Mengenai krisis minyak goreng (migor), Lutfi mengaku bersalah, karena tidak memprediksi akan terjadi perang antara Rusia dan Ukraina. Yang memicu lonjakan harga CPO dunia semakin parah dan dimanfaatkan oleh spekulan serakah.
Sebenarnya reputasi Lutfi selaku Mendag sejak periode awal sebagai Mendag sudah menunjukkan ketidakmampuannya dalam menjalankan tugas, sebut misalnya pernah ditegur sama Presiden Jokowi tahun 2020 (Baca: Harga Bahan Pangan Naik, Jokowi Tegur Menteri Perdagangan).
Baca Juga:Â Mendag: Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Diumumkan SeninÂ
Penumpang Gelap Migor
Segera menghentikan gerakan-gerakan partai politik (parpol) yang menjual atau membagi minyak goreng, coba stabilkan dulu agar masalahnya kelihatan untuk mendapatkan solusi yang komprehensif.Â
Jangan sampai (dan bisa diduga) bahwa termasuk parpol yang menimbun migor dalam menghadapi bulan suci Ramadan. Faktanya, kenapa di masyarakat migor itu langka, tapi nyatanya parpol punya stok?
Bukan solusi instan yang dibutuhkan dalam kelangkaan migor ini, karena setiap saat bisa berubah lagi. Â Tapi solusi permanen yang memiliki sistem yang mengakar di masyarakat dalam produksi dan distribusi.
Juga sangat diragukan, dalam program parpol tersebut untuk jual murah atau apalah istilahnya dalam menyalurkan migor, hanya untuk cari perhatian atau simpati rakyat dalam menghadapi Pemilu/Pilpres 2024.
Sangat mungkin dan dapat diduga ada penumpang gelap. Misalnya ada pengusaha nakal yang memanfaatkan momentum "program parpol" tersebut untuk menampung minyak goreng.
Jakarta, 19 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H