Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Solusi Sampah Dalam Suasana Perang Asimetris

11 September 2021   19:11 Diperbarui: 11 September 2021   21:49 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal yang paling penting disikapi demi mempertahankan laju atau potensi terjadinya perang asimetris ini dalam persampahan adalah tetap melakukan kritisi secara sistemik struktural atas kebijakan pemerintah secara menyeluruh dan mendorong solusi dengan mengikuti beberapa pendekatan parsial sesuai kondisi dan strategi yang tajam dan mendalam.

Baca Juga: Menyoal Ketidakpastian Pengelolaan Sampah Indonesia

Pastinya rakyat harus terus diberi pemahaman sekaligus dicerdaskan agar bisa menjadi kritis untuk menghadapi suasana kebatinan yang kurang kondusif dewasa ini. Demi menghadapi perang asimetris melalui penguasaan semena-mena oleh unsur corporate atau keharusan melawan dan menghadapi demokrasi corporate yang berusaha dibangun dalam kondisi yang karut-marut.

Bagaimana caranya? 

Terus berusaha menegakkan ekonomi konstitusi UUD'45 agar Pasal 23,27,31,32,33,34 dengan payung Pasal 29 UUD'45 agar bangsa (baca: rakyat) Indonesia mempunyai harkat dan martabat untuk menjadi bangsa yang merdeka secara utuh. Hanya dengan menegakkan ekonomi konstitusi kekayaan bangsa ini bisa tergali dan terjaga untuk dikembangkan demi kemasyalahatan negara, bangsa dan rakyat Indonesia.

Palembang, 11 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun