Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hutan Mangrove Brebes Manjakan Wisatawan

1 Oktober 2020   22:51 Diperbarui: 2 Oktober 2020   01:30 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Taman Wisata Mangrove Trail Kabupaten Brebes. Sumber: ASRUL HOESEIN | GiF

Untuk memasuki hutan atau taman mangrove pengunjung atau wisatawan dikenakan tarif Rp. 20.000 per orang dewasa pada hari biasa dan Rp.  25.000 per orang dewasa di hari libur. Serta tiket untuk anak-anak Rp. 10.000. Parkir mobil Rp. 5.000 dan motor Rp. 2.000.

Ilustrasi: Tiket masuk Taman Wisata Mangrove Trail Brebes. Sumber: ASRUL HOESEIN | GiF
Ilustrasi: Tiket masuk Taman Wisata Mangrove Trail Brebes. Sumber: ASRUL HOESEIN | GiF
Menelusuri perjalanan menuju Hutan Mangrove Trail Brebes dengan perahu tersebut menyelusuri perairan atau laut sekitar 3 mil dari daratan Brebes. Nampak kiri-kanan pohon bakau jenis Rhizopora yang mempunyai akar jangkar. Terlihat banyak burung walet dan jenis burung pemakan ikan seperti raja udang dan kuntul dan lainnya.

Setiba di dermaga kedatangan, kembali berjalan menelusuri jembatan mangrove selebar 1 meter. Lumayan panjang menyusuri hutan mangrove sampai ke ujung laut dimana terdapat musalah dan spot-spot foto yang resik untuk pemotretan yang cukup menarik perhatian  kaum milenial di pinggir hutan mangrove dan laut lepas pantura.

Lokasi ini sebenarnya menjadi lokasi ekowisata 'secara tidak sengaja'. Berawal dari terjangan abrasi pada tahun 1990. Warga Desa Pandansari kemudian berusaha melakukan operasi penyelamatan pantai dengan menanam pohon mangrove untuk mencegah hal yang sama terulang kembali.

Kondisi kuliner bila berkunjung ke kawasan Mangrove ini sangat mudah dan cukup terjangkau. Lokasi kuliner terdapat di sekitar loket penjualan tiket dan juga terdapat di area hutan mangrove atau sepanjang jembatan kayu dalam hutan mangrove terdapat macam-macam kuliner.

Satu harapan untuk Bupati Brebes adalah beri keringan para pedagang kuliner atau pedagang cendramata dalam kawasan hutan mangrove tersebut agar dibebaskan untuk pembayaran transportasi Rp. 10.000 pergi pulang.

Mereka seharusnya diberi kemudahan, dimana mereka merupakan pelengkap prasarana dan sarana para wisatawan yang berkunjung di hutan mangrove Brebes.

Brebes, 1 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun