Menunaikan atau membayar zakat fitrah ini sangat penting diperhatikan karena menjadi kewajiban bagi semua umat muslim tanpa melihat atau berdasar usia. Mulai bayi sampai orang tua wajib membayar zakat fitrah. Termasuk si penerima zakat, bisa menzakati dirinya pula setelah menerima zakat.
Namun sedapatnya orang  yang berlebih, turut serta membayarkan zakat fitrah bagi yang lemah. Datangilah panti asuhan atau panti jompo untuk bersedekah atau berbagai kelebihan, agar mereka yang tidak mampu dapat ikut membayar zakat fitrahnya.Â
Bukan Zakat tapi SedekahÂ
Menjadi catatan penting bahwa bilamana kita membayar zakat fitrah setelah Shalat I'dil Fitri dilaksanakan. Maka bukan lagi dikategorikan sebagai zakat fitrah, tapi hanya tergolong sebagai sedekah biasa. Idul Fitri adalah hari yang suci dari segala dosa dan sempurnakan kesucian itu dengan membayar zakat fitrah sebelum tiba Idul Fitri.
Jadi segera tunaikan kewajiban yang maha penting dalam rangkaian pelaksaanaan ibadah puasa. Zakat Fitralah menjadi pelengkap atau penyempurna dan penghubung antara bulan Ramadan dan Syawal. Sekaligus pembuktian kepedulian kepada sesama untuk merasakan kegembiraan kefitrian secara bersama setelah sebulan berpuasa.
Perintah menunaikan zakat fitrah telah disampaikan dalam hadis Nabi Muhammad Saw:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah, sebagai pembersih bari orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia dan ucapan jorok serta sebagai makanan bagi orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum shalat id maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah shalat id maka hanya menjadi sedekah biasa." (HR. Abu Daud)
Sedikit Tentang Penentuan Hilal
Sesuai hadits yang digunakan dasar para perukyat adalah "jika tertutup (tidak terlihat), maka genapkanlah"Â bahkan sekalipun hilal memang benar-benar ada di sana.
Selanjutnya merujuk penentuan hilal di zaman Nabi Muhammad Saw. dan beberapa tahun setelahnya, cara menentukan bulan baru sangat sederhana. Karena dalam kalender Hijriah perhitungan hari dimulai saat matahari tenggelam (waktu magrib), maka cukup menanti matahari terbenam di hari ke-29. Setelah itu, tinggal mencari kemunculan bulan sabit.
Jika ada "minimal" dua orang yang melihatnya, sudah bisa dipastikan bahwa malam itu sudah masuk tanggal 1. Sebaliknya, jika saat itu hilal tidak terlihat, maka jumlah hari dalam bulan tersebut akan digenapkan menjadi 30 hari.