Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Yuk, Normalkan Indonesia, #JanganMudikDulu

21 Mei 2020   13:05 Diperbarui: 21 Mei 2020   13:07 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disiplin dan Makna Puasa

Sebagai warga negara yang baik dan beragama, maka sebuah kewajiban mengikuti dan taat pada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah (ulil amri). Selama tidak bertentangan dengan perintah dan ketentuan Allah dan Rasul.

Walau pemerintah sudah akan mengizinkan pegawai BUMN dan lainnya dengan usia dibawah 45 tahun bisa masuk kerja pasca lebaran Idul Fitri, tapi sepatutnya kita tetap #JanganMudikDulu karena pemerintah masih tetap fokus pada upaya pengendalian pandemi Covid-19, termasuk akan mengendalikan arus mudik.

Ketaatan rakyat kepada penguasa walau sifatnya kondisional (tidak mutlak), karena betapa pun hebatnya penguasa itu maka ia tetap manusia yang memiliki kekurangan dan tidak dapat dikultuskan dan bisa saja dikritisi.

Jika kebijakan pemerintah tersebut sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya maka wajib diikuti, sedangkan jika bertentangan dengan kehendak Tuhan maka tidak wajib diikuti atau ketaatan itu dengan serta merta tidak mesti adanya.

Intinya demi atas nama kesehatan diri, keluarga dan masyarakat secara umum. Maka
#JanganMudikDulu karena bila dipaksakan sama saja kita tidak berhasil melaksanakan hakekat puasa untuk menahan emosi dan keluar sebagai manusia suci di hari yang fitri. Petiklah makna puasa, untuk menahan diri (sabar) dalam kehidupan yang berlebihan. Hiduplah dengan penuh keseimbangan.

"Jangan mudik - jangan mudik dulu, enggak mudik tetap asyik. "Ojo mudik -- ojo mudik disik, ora mudik tetap asyik," Demikian cuplikan lagu pada video yang dinyanyikan oleh para menteri pemerintahan Jokowi-Maruf. Hal ini merupakan salah satu cara bersahabat dengan Covid-19 agar cepat meninggalkan bumi Indonesia.

Sebagai renungan menutup artikel ini agar kita bisa bersama antar umat beragama menyikapi dengan positif atas hikmah pandemi Covid-19 dengan menarik sebuah kode positif atau pesan moral dari Tuhan Ymk.

Subahanallah, Tuhan dengan Kuasa-Nya telah mempertemukan bulan Ramadan 1441 Hijriah dengan Hari Trisuci Waisak 7 Mei 2020 dan Hari Kenaikan Isa Almasih 21 Mei 2020 serta Idul Fitri 23 Mei 2020.

Semoga hari-hari suci umat beragama tersebut, kita semua dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Dengan penuh kedisiplinan #JagaJarakAman untuk mengantar pulang si Corona, dimana kita #diRumahAja dan #JanganMudikDulu

Surabaya,28 Ramadan 1441H | 21 Mei 2020M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun