Pepatah Arab: Mencegah lebih baik daripada mengobati, Rasulullah Muhammad Saw. mengingatkan kita dalam sebuah hadits untuk menjaga kesehatan sebelum tibanya sakit. Rasulullah bersabda:Â (jagalah) sehat sebelum sakitmu.
Bulan Ramadan 1441 Hijriah tinggal beberapa hari lagi meninggalkan umat muslim menuju hari yang fitri. Insya Allah Idul Fitri jatuh pada hari Sabtu (23/5). Penentuan 1 Syawal 1441 H sesuai rencana pemerintah cq: Kementerian Agama, akan melaksanakan Sidang Isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Fachrul Razi pada tanggal 22 Mei 2020 di Jakarta.
Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai umat muslim dari kewajiban berpuasa di bulan suci Ramadan itu sendiri yaitu menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt. Â
Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumiddin menulis bahwa puasa menjadi sangat istimewa dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. Sebab Allah Swt. yang langsung memberikan balasan ganjarannya.
Rasulullah Muhammad Saw menyampaikan Firman Allah Swt. dalam sebuah hadits:
"Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, "Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat dan makannya karena-Ku."
In Syaa Allah akan keluar menjadi pemenang setelah melewati ujian puasa selama sebulan penuh. Walau dalam kondisi pandemi Covid-19, tidak mengurangi semangat dalam menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Hari lebaran Idul Fitri, menandai kembalinya manusia pada fitrah. Hari yang fitrah atau suci, memang patut dirayakan setelah sebelumnya melaksanakan kewajiban berpuasa dalam bulan Ramadan. Fitri yang berarti suci, bersih dari dosa, kesalahan, kejelekan dan keburukan.
"Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, Bersih (suci) dan mencintai kebersihan, Mulia dan mencintai kemuliaan, bagus dan mencintai kebagusan, bersihkanlah rumahmu...." (H.R.Tirmidzi dari Saad).
Selama masa pandemi Covid-19 karena di rumah saja, maka hampir pasti masalah kebersihan rumah tidak diragukan lagi menjelang hari raya Idul Fitri. Berbeda dengan sebelumnya yang harus memberi waktu khusus menjelang lebaran untuk bersih-bersih rumah dan tanaman pekarangan.Â
Keuntungan yang dapat dipetik di rumah saja selama Ramadan dengan kondisi pandemi Covid-19 adalah kebersihan rumah termasuk lingkungan secara otomatis terpelihara. Jadi tidak ada masalah lagi tentang kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.
Keterangan Video: Kelola sampah rumah tangga atau sampah dapur menjadi pupuk organik agar tidak dibuang ke TPA (Sumber: Dokpri)
Termasuk dalam pengelolaan sampah di rumah, juga ikut terjaga dan terkelola. Karena selama masa pandemi, justru melakukan pemilahan sampah di rumah dan memberi contoh dan mengajari keluarga dan tetangga dalam mengelola sampah dapur dan sampah rumah tangga lainnya, agar sampah dapur bisa bermanfaat sebagai pupuk pada tanaman pekarangan.Â
Selama masa pandemi Covid-19, karena berada #diRumahAja maka banyak bergaul dengan pengurus kelurahan atau tokoh dan warga masyarakat setempat. Berkesempatan sharing ilmu tata kelola sampah di masing-masing rumah tangga, agar sampahnya tidak lagi di buang ke TPST setempat atau ke TPA, tapi dikelola di rumah masing-masing.Â
Termasuk ikut gotong royong membersihkan masjid dalam komplek perumahan, walau tidak akan dipakai shalat berjamaah Jumat, Shalat Tarawih dan Shalat Idul Fitri. Melakukan pengecetan masjid, dari dalam dan sampai pagar masjid. Semua sudah bersih menjelang Idul Fitri.
Karena shalat Idul Fitri akan dilaksanakan di rumah masing-masing sesuai anjuran pemerintah. Maka sebaiknya umat muslim ikuti anjuran agar ibadah puasa bisa lebih sempurna dan SOP Shalat Idul Fitri #diRumahAja bisa baca di "Boleh Dilakukan di Rumah, Ini Tata Cara Shalat Idul Fitri"
Hal ini merupakan pembeda lebaran sebelumnya yang menjadikan umat muslim dalam membersihkan rumahnya karena terdorong akan kedatangan tamu untuk bersilaturahmi. Benar-benar pandemi Covid-19 ini banyak merubah kebiasaan buruk.
Semua ini menjadi hikmah atas adanya pandemi, karena termasuk tidak termotivasi lagi mengganti perabot rumah. Maka terjadi efisiensi belanja perabot yang baru lagi. Sesungguhnya ini pula merupakan kebiasan buruk yang harus dirubah, untuk masa yang akan datang.
Makanya lebaran kali ini dalam menyikapi kebersihan rumah dan pekarangan termasuk kebersihan lingkungan, semua karena untuk dinikmati sendiri bersama keluarga saja. Bukan karena termotivasi akan kedatangan tamu.
Tidak perlu ada perubahan atau penambahan perabot baru, sebagaimana yang terjadi pada lebaran-lebaran sebelumnya. Cukup perabot lama yang dibersihkan dan perubahan posisi saja agar terjadi suasana baru.
Alhamdulillah dengan adanya pandemi Covid-19 segala sesuatu yang buruk dimasa lalu bisa berubah dimasa yang akan datang. Terima kasih yaa Allah atas teguran dan peringatan ini melalui utusanmu si Corona. In Syaa Allah dengan ihlas dan sabar kami menerimanya.Â
Surabaya,26 Ramadan 1441H | 19 Mei 2020M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H