Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menghadapi Corona dalam Ruang Hampa

11 Mei 2020   06:25 Diperbarui: 11 Mei 2020   06:40 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ASRUL HOESEIN | detikHealth

Sebagaimana berita di Kompas.Com "Berikut Ini 7 Negara yang Telah Melalui Masa Puncak Pandemi Corona" bahwa 7 negara telah melalui puncak wabah ini sebelumnya menerapkan upaya keras untuk menahan persebaran virus, seperti lockdown dan melakukan uji Covid-19 secara masif.

Covid-19 atau SARS-CoV-2 sebuah virus menyebar sejak akhir Desember 2019 dari Wuhan, China hingga ke hampir semua benua di dunia. Walau diketahui bahwa tidak terlalu berbahaya, tapi sepertinya membawa kepanikan yang luar biasa.

Jika dibandingkan dengan beberapa virus lainnya seperti H7N9 flu burung, MERS, SARS, H5N1 flu burung, dan ebola, corona bisa dianggap tidak begitu berbahaya.

Tingkat fatalitas virus ini 2,2 persen---hanya sedikit lebih tinggi dibanding H1N1 dan terjadi di 214 negara. Masih banyak virus dengan fatalitas lebih tinggi seperti Marberg yang mencapai 80 persen.

Virus nipah yang mewabah di beberapa negara di Asia pada 2018 dengan fatalitas 77,6 persen, H5N1 dengan 52,8 persen, dan ebola yang jadi epidemi di Afrika dengan fatalitas 40,4 persen.

Baca Juga: Jokowi Sebut Hidup Berdamai dengan Covid-19, Apa Maksudnya?

Indonesia Kapan Melalui Puncak Pandemi Corona?

Sejumlah negara ada yang baru memulai mendekati puncak pandemi seperti di Indonesia, namun ada pula beberapa negara yang disebut-sebut telah melalu fase puncak pandemi.

Ke 7 Negara telah melalui masa- puncak pandemi corona yaitu Italia, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Korea Selatan dan Swedia. Berarti Indonesia masih lama.

Apa Indikatornya ?

Pertayaannya, apa yang menjadi indikator sebuah daerah atau negara dikatakan bisa bebas dan aman pandemi Covid-19.... ?!

Baca Juga: Jokowi: Kita Harus Hidup Berdamai dengan Covid-19 sampai Vaksin Ditemukan

Ilmu dilumpuhkan oleh si Corona

Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," demikian Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).

Memang wabah pandemi Covid-19 ini sepertinya sangat sulit diuraikan, apa dasar pemerintah untuk kemudian memutuskan untuk masyarakat kembali beraktifitas.

Menurut penulis, sudah beberapa judul tulisan mengatakan bahwa pandemi Covid-19 membawa pesan moral untuk semua manusia Tanpa kecuali.

Ilmu pengetahuan sudah ditutup rapat oleh Tuhan Ymk. Adakah yang memahami bahwa kenapa dokter atau perawat menjadi sasaran pandemi Covid-19 ?

Sesungguhnya bukan keganasan virus corona, tapi sepertinya Tuhan Ymk ingin mengatakan bahwa ilmu kesehatan tidak bisa menyentuh atau mengetahui virus corona. Tuhan Ymk menunjukkan kekuasaan-Nya, bahwa tidak ada kuasa selain Allah Swt. 

Namun juga tidak boleh mengatakan pandemi Covid-19 ini tidak bahaya karena membuat orang menjadi tidak peduli dan menganggap enteng. Jadi tetap waspada dan semangat.

Baca Juga: [UPDATE] Pergerakan Data Harian
Covid-19 per Provinsi di Indonesia

Termasuk bahwa virus corona ini bukan untuk rakyat biasa, tapi untuk manusia yang di pilih oleh Tuhan Ymk dalam posisi yang memiliki jabatan. Agar berhentilah mendzalimi rakyat.

Salah satu cara agar si Corona pergi meninggalkan bumi adalah, mari kita semua untuk merenung dan memaknai pesan moral yang dibawa oleh si Corona. Manusia perlu melakukan pertobatan, selanjutnya adakan perubahan dalam hidup kehidupan.

Berhentilah kita semua untuk tidak lagi memakan hak orang lain, berhentilah menyalahgunakan kekuasan. Jalinlah dan bangun kekerabatan yang obyektif, stop subyektifitas.

Adakah yang merasakan bahwa situasi atau pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) itu bagaikan menjaga orang atau perampok disebuah wilayah, sementara perampoknya sudah tidak ada dalam wilayah itu.

Nah kondisi menghadapi si Corona ini, bagaikan menjaga perampok yang sudah tidak ada di wilayah tersebut, artinya menjaga sesuatu dalam kehampaan.

Benarkah ??? Mari kita #diRumahAja tunggu apa yang akan terjadi ke depan.

Surabaya, 11 Mei 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun