Termasuk beberapa pertimbangan antara lain, TB merupakan wilayah yang sepi karena kurang diminati oleh masyarakat umum. Sekaligus bisa menjadi motivasi yang lain.
Sebuah pilihan sesuai keadaan yang harus jaga jarak. Corona adalah sebuah tanda zaman, yang di"tanda"kan oleh Tuhan Ymk. "baca tanda zaman" demikian Nabi Muhammad Saw.
Selain membaca di TB, juga "tadarrus" atau membaca Al-Quran atau Ngaji. Termasuk baca hadits-hadits Nabi Saw atau sejarah nabi-nabi, maupun bacaan lainnya yang bermanfaat. Sekaligus kaji Al-Quran dan Al-Hadits, bersama dengan keluarga #diRumahAja.
Bila kemampuan berlebih, paling bagus diisi dengan ngabuburit dengan membantu sesama manusia yang mungkin kurang beruntung dari kita, dengan melakukan kegiatan sosial dan aktifitas lainnya yang bermanfaat.Â
Paling istimewa adalah ngabuburit sambil memberi sedekah bahan pokok atau bentuk tunai lainnya kepada kelompok tertentu. Misalnya pekerja pemulung sampah, petugas kebersihan di jalanan, taman-taman, ruang publik.
Ada satu ide istimewa lagi, misalnya berikan subsidi modal (beli) takjil si pedagang makanan tersebut atau pada pemilik warteg yang masih ada membuka dagangannya selama pandemi Covid-19. Bisa bayar beberapa paket menu atau makanan, selanjutnya si pemilik warteg menjualnya dengan murah, bila perlu gratis.
Jadikan si pedagang takjil dan pemilik warteg itu sebagai suplier atau pembagi sedekah Anda. Bisa menjualnya dengan murah. Bisa hanya takjil tersebut diberi nilai atau hanya harga kemasan atau kantong plastiknya saja yang dibayar oleh pembeli. Kantong plastiknya saja yang Berbayar, sebagai bentuk sosialisasi.Â
Khusus sedekah takjil ada nilai sosialisasi melekat pada sedekah. Artinya jual kantong kemasan plastik saja, sebagai bentuk sosialisasi kepada pembeli sekaligus penerima sedekah. Sebuah upaya perubahan paradigma atas seruan bijak kelola plastik kepada masyarakat.
Jadi semua kegiatan ngabuburit itu berfungsi ganda, bersedekah atau menyumbang sekaligus sosialisasi dalam tata kelola sampah. Nilai ibadahnya sangat luar biasa. Mengajari diri, penjual dan pembeli untuk sadar bersedekah dan sekaligus bijak kelola sampahnya dan melakukan transformasi dalam ngabuburit.
Kegiatan membaca dan menulis itu penting bukan hanya bagi masyarakat terdidik yang hendak dibangun, melainkan juga untuk menciptakan kebudayaan, menghasilkan pengetahuan baru dan menggalinya.