Mengisi waktu Ramadan 1441-2020 dalam suasana Pandemi Covid-19 #diRumahAja serta menyambut Hari Buku Internasional (23/4) dan Hari Buku Nasional (17/5), penulis akan berbagi e-Book tentang solusi sampah Indonesia.
Sebelum di share dalam format e-Book, buku tersebut telah diterbitkan. Di launching oleh Rektor Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, di Kampus UNHAS Tamalanrea Makassar (18/2/2019).
Buku "Bank Sampah, masalah dan solusinya" telah beredar dalam bentuk buku fisik kepada pihak terkait seperti Presiden Jokowi, lintas menteri, gubernur dan bupati /walikota sampai pada kepala desa dan hampir seluruh pengelola sampah di Indonesia.
Baca Juga:Â Solusi Sampah Lahir dari Universitas Hasanuddin Makassar
Merupakan catatan dan temuan penulis dalam mengamati pengelolaan sampah di Indonesia dan khususnya progres bank sampah sejak berdirinya sampai sekarang.
Pengelola bank sampah belum menunjukkan perkembangan sesuai eksistensinya dan bahkan belum menemukan jatidirinya. Baik sebagai perekayasa sosial maupun perekayasa bisnis atau ekonomi berbasis sampah.Â
Penulis akan memberi Gratis e-Book yang ditulis sendiri oleh Asrul Hoesein, salah seorang Kompasianer sejak 2009 dan juga Founder Green Indonesia Foundation Jakarta.
Buku tersebut ditulis berdasarkan pengamatan dan pengalaman dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Khususnya dalam tata kelola sampah yang belum memiliki pola atau sistem terintegrasi secara nasional.Â
Tanpa sistem mengikuti regulasi UU. No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah (UUPS) dan regulasi turunannya, dipastikan Indonesia akan mengalami darurat sampah sepanjang masa. Paling membahayakan dana rakyat akan tergerus dengan ketidakpastian solusi.Â
Baca Juga:Â Hari Buku | Cerdaskan Rakyat dengan Bangun Masif Pustaka Desa
Terutama kepada pengelola bank sampah, agar segera melakukan transformasi bank sampah dalam usaha menjalankan misinya untuk merubah paradigma kelola sampah di masyarakat berbasis circular economy.Â
Terlebih dihadapkan pada situasi dan kondisi dimana "umumnya" pengelola bank sampah sebagai pemula dalam kegiatan sosial dan bisnis itu sendiri. Perlu terus di edukasi (ToT) dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil pemerintah dan mitra perusahaan produsen.Â
Beberapa hal yang penulis kritisi dan sudah berikan solusi kepada Presiden Jokowi dan kementerian terkait sampai kepada pemerintah daerah (pemda) dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) sampah di Indonesia.
Edukasi bukan bertitik tolak hanya pada masyarakat tapi terlebih edukasi itu harus dilakukan pada pengelola bank sampah dan oknum pemerintah dan pemda itu sendiri dalam menemukan jati-dirinya sebagai calon pengelola sampah atau pengusaha sampah berbasis sosial (kewiraswastaan sosial) berjiwa bisnis (entrepreneurship) agar tidak korupsi.Â
Baca Juga:Â Meluruskan Arah Bank Sampah sebagai Perekayasa Sosial dan Bisnis
Terbitnya buku fisik dan e-Book ini merupakan bukti kegelisaan penulis dalam menyaksikan fenomena "pembiaran permainan negatif" dalam pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya dalam eksistensi bank sampah yang sangat rapuh dan umumnya mati suri.Â
Silakan baca bukunya dan bandingkan apa yang terjadi di lapangan.Â
e-Book download di Sini
Untuk lebih mengetahui buku tersebut, atau mungkin ada saran dan kritik dari pembaca. Sila konsultasi atau beri saran dan kritik langsung melalui kolom komentar dibawah atau boleh langsung menghubungi penulis di WA: 081287783331.Â
Buku tersebut sementara dalam revisi untuk cetak dan terbit kembali pada edisi revisi cetakan kedua (edisi perdana sekitar 5.000 exp sudah terdistribusi di dalam/luar negeri).Â
Bagi pembaca yang ingin mendapatkan buku fisik - edisi revisi - tersebut sila titip alamatnya dan gratis untuk sahabat Kompasianer atau jejaring Group Kompas.Â
Terima kasih. Salam Indonesia Bersih.
Surabaya, 3 Ramadan 1441 H | 27 April 2020 M.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H