Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Penanganan Sampah dan Limbah B3 Covid-19

13 April 2020   06:31 Diperbarui: 13 April 2020   09:44 2192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Autoklap Pemusnah LB3 RS. Dr. Soetomo Surabaya. Sumber: Pribadi | ASRUL HOESEIN

Sangat mungkin LB3 ex Covid-19 masuk kategori infeksius yang bisa menyebabkan penyebaran Corona atau virus lainnya, selama penerapan work from home (WFH) atau school from home (SFH) pasti LB3 dan kemasan lainnya lebih banyak dari rumah tangga. Maka dibutuhkan penanganan yang khusus dan fokus.

Salah satu hal yang menjadi pincang dalam pengelolaan sampah medis atau infeksius LB3 dan non LB3 adalah tidak adanya asosiasi yang menangani atau mengayomi khusus pengusaha yang bermitra dengan pihak RS, Puskesmas dan Klinik kesehatan. 

Kondisi darurat Covid-19 menjadi momentum bagi pemerintah dan pemda untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang sesuai dengan regulasi sampah Indonesia. Karena tanpa mengikuti regulasi sampah pasti terus bermasalah.

Surabaya, 13 April 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun