Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Corona Tidak Melirik Orang Gila?

9 April 2020   02:15 Diperbarui: 9 April 2020   11:41 9096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Orang Gila. Sumber: Kompas

Corona membuat lumpuh ilmu pengetahuan itu sendiri. Faktanya obat jitu si Corona belum ditemukan dan bisa jadi tidak ada obatnya kecuali atas kesadaran untuk perubahan sikap agar tidak konsumsi makanan kotor atau makanan bukan haknya alias korupsi serta tidak angkuh dalam bermasyarakat.

Baca Juga: Suka Cita Sambut Ramadhan dalam Suasana Darurat Covid-19

Corona memang sepertinya sudah dan akan merubah perilaku manusia, perilaku dunia. Dari cara manusia memperlakukan sesamanya, lingkungan serta keluarganya, dan dirinya sendiri baik dalam menghadapi pekerjaan maupun menghadapi rumah tangganya.

Sebenarnya si Corona sudah hampir pulang alias mudik ke habitatnya, bila semakin ketahuan bahwa corona virus mudah dicegah. Disamping tugasnya sudah hampir selesai.

Semoga tidak menyimpan masalah saja sepeninggal si Corona yaitu masalah korupsi dana-dana yang digelontorkan pemerintah, swasta dan lainnya. Karena sesungguhnya korupsi lebih ganas dari Corona virus itu sendiri.

Sudah mulai banyak yang menjadi peduli, menjadi tenang, berubah bersih, dan suasana pelan-pelan damai. Tapi, oh... sungguh betapa mahal harga penebusan Corona virus tersebut, sebab semua harus ditebus dengan ribuan nyawa, materi dan air mata. 

Tapi ada pula yang menikmati hasil dari bisnis dalam pemenuhan prasarana dan sarana pengobatan dan pencegahan penyebaran Covid-19. 

Siapa yang salah dengan adanya Covid-19 ? Ya kita semua umat manusia yang harus bertanggung jawab untuk memulangkan cepat si Corona ditempatnya semula, yaitu pada Tuhan Ymk. Tuhan mengirim si Corona karena permintaan kita sendiri. Mari ikhlas dan sabar menerima dan ikhlas pula melepaskan, untuk selanjutnya kita berubah pada yang lebih baik lagi ke depan. Insya Allah. 

Surabaya, 9 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun