Corona membuat lumpuh ilmu pengetahuan itu sendiri. Faktanya obat jitu si Corona belum ditemukan dan bisa jadi tidak ada obatnya kecuali atas kesadaran untuk perubahan sikap agar tidak konsumsi makanan kotor atau makanan bukan haknya alias korupsi serta tidak angkuh dalam bermasyarakat.
Baca Juga:Â Suka Cita Sambut Ramadhan dalam Suasana Darurat Covid-19
Corona memang sepertinya sudah dan akan merubah perilaku manusia, perilaku dunia. Dari cara manusia memperlakukan sesamanya, lingkungan serta keluarganya, dan dirinya sendiri baik dalam menghadapi pekerjaan maupun menghadapi rumah tangganya.
Sebenarnya si Corona sudah hampir pulang alias mudik ke habitatnya, bila semakin ketahuan bahwa corona virus mudah dicegah. Disamping tugasnya sudah hampir selesai.
Semoga tidak menyimpan masalah saja sepeninggal si Corona yaitu masalah korupsi dana-dana yang digelontorkan pemerintah, swasta dan lainnya. Karena sesungguhnya korupsi lebih ganas dari Corona virus itu sendiri.
Sudah mulai banyak yang menjadi peduli, menjadi tenang, berubah bersih, dan suasana pelan-pelan damai. Tapi, oh... sungguh betapa mahal harga penebusan Corona virus tersebut, sebab semua harus ditebus dengan ribuan nyawa, materi dan air mata.Â
Tapi ada pula yang menikmati hasil dari bisnis dalam pemenuhan prasarana dan sarana pengobatan dan pencegahan penyebaran Covid-19.Â
Siapa yang salah dengan adanya Covid-19 ? Ya kita semua umat manusia yang harus bertanggung jawab untuk memulangkan cepat si Corona ditempatnya semula, yaitu pada Tuhan Ymk. Tuhan mengirim si Corona karena permintaan kita sendiri. Mari ikhlas dan sabar menerima dan ikhlas pula melepaskan, untuk selanjutnya kita berubah pada yang lebih baik lagi ke depan. Insya Allah.Â
Surabaya, 9 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H