Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Peluang AHY dan Puan Maharani Menuju Pilpres 2024

24 Maret 2020   14:51 Diperbarui: 26 Maret 2020   08:17 3243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: AHY dan Puan Maharani. Sumber: Kolase Foto ayobandung.com

Tapi kelihatan Puan Maharani tidak secerdas persiapannya atau kesiapan diri dibanding AHY dalam berpolitik menuju RI satu. Walau AHY terhitung singkat merajuk karirnya dalam perpolitikan Indonesia.

Puan Maharani jauh terlebih dahulu terjun di dunia politik mengikuti jejak Sang Bunda. Sementara AHY pertama kali terjun ke politik tahun 2017 saat ia maju dan kalah dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Kala itu ia mengorbankan karir militernya dengan memutuskan mundur sebagai perwira TNI (2016).

Keputusan mundur AHY dari TNI dengan pangkat terahir mayor, itu bukan soal mudah, tentu dengan perhitungan matang dengan kalkulasi politik yang cerdas. Terbukti setelah AHY gagal dalam pilkada, terus bergerak bersosialisasi dan bersilaturahmi pada lintas partai dan pemerintah. 

Membaca gerakan politik AHY, dapat diprediksi bahwa AHY penganut strategi Sun Tzu. AHY nampak mendekati musuh politik SBY, mencoba mencairkan hubungan Cikeas dengan Teuku Umar yang membeku sejak SBY mundur saat Megawati menjabat Presiden, lalu SBY mendirikan Partai Demokrat yang mengantarnya menjadi Presiden dua periode.  

Termasuk AHY mampu menjalin silaturahim dengan Megawati sekeluarga. Mendatangi rumah Megawati merajut silaturahim, walau diketahui bahwa SBY dan Megawati tidak akur sejak lama. 

Tapi semua perseteruan itu seakan diabaikan oleh AHY. AHY sudah memberi tanda berbeda dengan Sang Ayah. Karakter dan jiwa kepemimpinan nampak tertanam dalam diri AHY. AHY dalam konteks kehidupan bugis bisa disebut keturunan "Mattola Palallo" artinya melebihi karakter orang tuanya.

Baca Juga:  AHY Ketum Demokrat, SBY Kembali Jabat Ketua Majelis Tinggi

AHY disamping sebagai Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dan founder AHY Foundation dan jabatannya dalam Partai Demokrat dan terahir sebagai wakil ketua umum Partai Demokrat terus bersafari politik ke berbagai tempat dan daerah di seluruh Indonesia. Sebelum ahirnya menjadi Ketum Partai Demokrat.

Modal berpolitik AHY selangkah lebih maju dibanding Puan Maharani. Walau saat ini Puan Maharani menduduki jabatan politik sebagai Ketua DPR RI dan sebelumnya pernah menjadi menteri. Tapi semua posisi itu, belum semulus menuju Calon Presiden 2024 bila belum menduduki posisi sebagai Ketum PDIP.

Megawati tidak mudah mendorong Puan Maharani sebagai pemimpin partai dengan aklamasi bulat para pengurus pusat partai sampai ke daerah dibanding SBY mengarahkan AHY menjadi Ketum Partai Demokrat. 

Karena di PDIP banyak kader muda yang bisa menggantikan Megawati sebagai Ketum PDIP. Tentu hal ini menjadikan Megawati belum menentukan sikap terhadap putri mahkotanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun