Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bila Ahok Tinggalkan Pertamina, Pertanda Kemenangan Mafia Migas?!

12 Maret 2020   01:39 Diperbarui: 12 Maret 2020   08:20 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila Ahok dipindahkan posisinya dari Komisaris Utama Pertamina ke Kalimantan Timur menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara, maka bisa dipastikan mafia migas tersebut akan tetap berjaya, disamping menyelamatkan muka Ahok dimata publik yang sudah menaruh ekspektasi besar pada Ahok untuk berantas mafia migas.

Saran kepada Presiden Jokowi untuk mengurai masalah ini, sebaiknya menunjuk Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara yang sudah lama mengurus rencana permindahan Ibu Kota Negara.

Bila bukan Ahok yang mengawal Pertamina, maka bisa diduga bahwa akan menjadi kemenangan para mafia migas. Lebih baik Presiden Jokowi tetap pertahankan Ahok di Pertamina. Berikan waktu Ahok sampai dua tahun untuk menormalkan Pertamina. Pertamina butuh sosok Ahok yang tegas dan keras penuh disiplin.

Kota Tegal,  12 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun