Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merenda Keberagaman dalam Membangun Indonesia

21 Agustus 2019   14:45 Diperbarui: 21 Agustus 2019   14:49 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah saat ini perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas yakni menyatukan dan memperkuat identitas bangsa sebagai satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.

Indonesia-Sentris menjadi tanggapan dari pemerintahan Presiden Jokowi atas ketimpangan dan ketidakadilan dalam kebijakan pembangunan selama ini yang tersentralisasi dan terfokus pada pulau Jawa saja. Pembantu-pembantu Presiden Jokowi tolonglah bekerja dengan baik dan jujur.

Sentralisasi pembangunan menyebabkan ketimpangan, ketidakadilan dan belum dirasakannya makna 'Indonesia'. dalam arti kesejahteraan di wilayah-wilayah di luar Jawa, terutama daerah-daerah terluar atau terdepan Indonesia.

Presiden dalam membangun infrastruktur perkotaan sebagai ibu kota negara dan pusat pemerintahan Indonesia akan dibangun melalui konsep yang menghimpun keberagaman sesuai Bhineka Tunggal Ika. Kehadiran Pancasila sendiri bukan semata-mata hanya sebagai ideologi dasar negara, tetapi juga bisa sebagai motivasi kita untuk mempertahankan kesatuan bangsa.

Begitu pun kenapa Presiden Jokowi setiap HUT Kemerdekaan RI dan menghadiri acara-acara penting yang berbasis kemajemukan seperti dalam membuka kongres, muktamar atau rakernas kepartaian selalu memakai pakaian adat secara berganti-ganti. Itu semua kode atau tanda seorang pemimpin atau panutan untuk mengajak merenda keberagaman budaya, demi Indonesia Bersatu dan Indonesia Bisa.

Jakarta, 21 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun