Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merenda Keberagaman dalam Membangun Indonesia

21 Agustus 2019   14:45 Diperbarui: 21 Agustus 2019   14:49 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mutlak merenda keberagaman untuk membangun Indonesia Bisa. Sumber: Olympics30

Kita boleh berbeda dalam pilihan keyakinan, kelompok ataupun pekerjaan. Namun dalam hidup berkehidupan tetap selalu terjalin. Artinya boleh berbeda pendapat dan urusan. Tapi tetap satu dalam kekeluargaan besar bangsa Indonesia yang majemuk.

Sebagai bangsa yang beragama dan memiliki nilai-nilai luhur budaya yang tinggi. Tentunya kita harus bersatu padu, demi mewujudkan cita-cita bersama untuk menuju Indonesia Bisa. Jangan mudah terprovokasi dengan issu-issu murahan yang akan memecah belah bangsa Indonesia. Berita-berita yang tidak jelas sumbernya harusnya diabaikan. Jangan mudah terpancing dengan issu murahan.

Tidak ada pembangunan tanpa perbedaan. Perbedaan itu sangat indah dan berkah. Perbedaan adalah anugerah bangsa Indonesia dari Tuhan YMK yang kekuatannya maha dahsyat, karena perbedaan yang menyatu itu sehingga Indonesia menjadi kuat dan disegani oleh masyarakat internasional.

Karena itu mari menjaga silaturahim dan memperjuangkan kebhinekaan agar tetap menjadi warna dan nuansa republik, merupakan kewajiban dan tanggung jawab kita semua sebagai pewaris Indonesia merdeka.

Merawat Kebhinekaan
Membiarkan intoleransi, diskriminasi, persekusi, dan segala ancaman atas kebebasan beragama serta berkeyakinan sebagai salah satu ruh kebhinekaan nyata-nyata merupakan pengkhianatan atas amanat kebangsaan yang dimandatkan kepada kita sebagai penerus dan pengisi kemerdekaan Indonesia. Indonesia sudah berumur 74 tahun, artinya Indonesia sudah tua. Berarti harus bijak dan cerdas menyikapi setiap permasalahan yang muncul.

Merawat, menjaga dan memperjuangkan kebhinekaan Indonesia pada dasarnya merupakan kewajiban seluruh elemen bangsa dari berbagai latar belakang primordial berbasis suku-etnis, agama, ras, golongan dan daerah. Maka kita semua harus mengeluarkan segenap upaya yang efektif untuk mencegah dan menangani setiap ancaman atas kebhinekaan tersebut.

Dalam merenda keberagaman, tentu terlebih dahulu para panutan atau pemimpin kita, pusat dan daerah. Agar menghindari diskriminasi sebagai pelayan rakyat. Bukalah kesempatan seluas-luasnya untuk rakyat bisa berkreasi untuk memenuhi kebutuhannya. Rakyat adalah kekuatan dan pahami apa keinginan rakyat. Rakyat sangat sederhana permintaannya, adalah jangan bohongi.

Mohon Presiden Jokowi tingkatkan monitoring dan evaluasi (monev) serta pengawasan yang prima guna menghentikan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), setidaknya minimalisirlah. Karena KKN ini  menjadi ruang terbuka mendzalimi masyarakat.

Sangat berpotensi menyulut api kekecewaan, karena tidak menerima kesempatan yang seharusnya ada atau terabaikan hak azasinya. Kesempatan dan kesejahteraan rakyat tercapai, rasisme dan semacamnya pasti dapat dicegah.

Sudah benarlah Presiden Jokowi dalam memindahkan ibu kota Jakarta ke Kalimantan itu mempunyai konsep dasar atau desain inti pada pusat pemerintahan Indonesia di Kalimantan yaitu berbasis keberagaman untuk menuju Indonesia sentris.

Apa yang dimaksud Presiden Jokowi ini merupakan komitmennya akan visi "Indonesia sentris". Pembangunan tidak hanya terfokus di Jawa, tetapi diperuntukkan ke seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun