Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peluang dan Ancaman Sampah Gunung Rinjani

5 Agustus 2019   14:15 Diperbarui: 5 Agustus 2019   21:22 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Deputi IV Kemenkomaritim Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA pada Bimtek Pemandu Geowisata TNGR Lombok (5/08). Sumber: Pribadi.

Selanjutnya pengelola TNGR memberi dua macam jenis warna kantong sampah. Satu untuk sampah sendiri dan satunya untuk sampah orang lain yang dipungut pada lintasan yang dilewati wisatawan atau pendaki gunung.

Semua ketentuan tersebut harus dikelola oleh lembaga pengelola sampah TNGR agar terorganisir dan berkelanjutan. Utamanya dalam penanganan sampahnya. Sejak pengumpulan sampah sampai kepada pengolahan daur ulangnya yang akan dikelola bersama secara terorganisir antar kelembagaan bisnis pengolahan ex sampah wisatawan atau pendaki gunung.

Hal tempat sampah organik dan anorganik yang terpasang di beberapa titik pada Gunung Rinjani. Sebaiknya dibuka saja, serta digantikan dengan komposter. Komposter perlu dipasang di area tertentu agar sisa makanan dalam pendakian dimasukkan saja dalam komposter. Pupuk yang dihasilkan untuk pemeliharaan pepohonan atau tumbuhan yang ada dalam kawasan TNGR.

Peluang dan Ancaman

Perlu diketahui bahwa keanggotaan UGG network dibatasi empat tahun. Bila TNGR tidak dilestarikan, dirawat dengan baik utamanya masalah pengelolaan sampahnya tidak benar. Maka status dari UNESCO tersebut bisa hilang.

Setiap geopark akan dievaluasi sesuai prosedur dan kriteria UGG. Untuk mempertahankan status geopark dunia tersebut, tidak bisa pemerintah daerah sendirian melakukan hal itu. Melainkan, seluruh pihak juga harus terlibat didalamnya. Salah satunya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) serta stakeholder lainnya termasuk asosiasi-asosiasi industri daur ulang sampah dan pengemasan serta perusahaan-perusahaan CSR.

Menjadi UGG membawa keuntungan bagi Gunung Rinjani NTB dan Indonesia. Semakin banyak pengakuan dunia yang mampir ke Indonesia, semakin menaikkan pamor Indonesia. Karena masuknya dalam networking UGG Net, berarti TNGR akan ikut promosi gratis dari UNESCO.

Penetapan ini juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan yang akan meningkatkan perekonomian di NTB. Pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata dan industri rumahan dan kuliner pendukung pariwisata.

Selain UGG TNGR akan mendapat promosi gratis. Juga akan tercipta pendapatan masyarakat serta penciptaan lapangan kerja baru dari sektor lingkungan dan pertanian dalam pengelolaan sampah, akan meningkat bila dilaksakan dengan benar.

Termasuk perlunya pengembangan tanaman buah organik kawasan TNGR untuk menjadi pelengkap kebutuhan kunjungan wisata. Masyarakat NTB perlu sigap mengantisipasi peluang besar tersebut.

Pengelolaan sampah yang baik tanpa adanya pelarangan penggunaan plastik menjadi primadona solusi dari Green Indonesia Foundation (GIF) dibawah asuhan Asrul Hoesein sebagai founder GIF, yang harus dikembangkan menjadi sebuah potensi ekonomi baru bagi masyarakat dan pendapatan asli daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun