Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Eid Mubarak di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

5 Juni 2019   17:17 Diperbarui: 5 Juni 2019   17:19 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Sumber: EditFBKLHK

Puji syukur Tuhan YMK bahwa tidak henti-hentinya memberi signal atau warning "kepedulian" kepada manusia hamba-Nya yang sangat lemah dan penuh dosa. Hanya saja kita yang kurang bersyukur dan lalai membaca fenomena alam yang menjadi kode keras Tuhan YMK.

Hari ini merupakan hari yang fitrah, hari penuh berkah - Eid Mubarak - karena selain kita merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, tanggal 5 Juni juga bertepatan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Secara nasional mengangkat tema "Biru Langitku, Hijau Bumiku" sebagai upaya kita mengendalikan polusi udara dan menata bumi kita menjadi lebih hijau, segar dan bersih.

Tema "Biru Langitku, Hijau Bumiku" sangat sarat kaitannya dengan polusi atas kegiatan manusia di rumah tangga dan alam raya. Termasuk aktifitas dalam industri, transportasi, pertanian dan aktifitas lainnya.

Kesemua penyebab polusi tersebut. Sumber terbesar adalah sampah yang paling bermasalah. Dalam mengantisipasinya diperlukan upaya pengelolaan sampah yang baik, terstruktur dan massif.

Hanya dengan pengelolaan sampah - waste manajemen - yang baik, benar dan bertanggung jawab. Maka bumi dan langit dapat diselamatkan dari polusi. Sampah adalah kunci utamanya atau menjadi issu sentral dalam penyelamatan bumi adalah pengendalian sampah.

Semoga di hari nan fitri ini, bisa dijadikan tonggak perubahan untuk bekerja lebih baik dalam menjaga bumi dan langit. Jadikan hari "kebersamaan" ini sebagai bentuk teguran dan penegasan dari Tuhan YMK, bahwa manusia jangan abaikan bumi dan langit dengan tidak mengelola sampahnya. Dibutuhkan kesadaran dan kedewasaan para pemangku kepentingan (stakeholder).

Baca juga: Idul Fitri Momentum Pendewasaan Indonesia Damai - Gerakan Indonesia Tertib Menjadi Gagal Tertib Dalam Urusan Sampah

Refleksi "Regulasi" Pengelolaan Sampah.

Sementara pengelolaan sampah yang baik bertumpu pada pengelolaan - waste manajemen - berazas pada keadilan dan keberlanjutan yang berbasis pada Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (UUPS).

UUPS telah berusia sebelas tahun setelah disahkan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2008 oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi senyatanya dalam tataran normatif, pembuatan peraturan pelaksanaan yang dimandatkan UUPS masih belum ada. Hal inilah semua yang menjadikan tata kelola sampah - waste manajemen - belum berjalan sesuai amanat UUPS.

UUPS memandatkan satu muatan materi untuk diatur dalam peraturan menteri (Permen), tujuh muatan materi dalam peraturan pemerintah (PP), enam muatan materi dalam peraturan daerah (Perda), dan dua muatan materi dalam PP dan/atau Perda (berdasarkan kewenangan) masing-masing.

Beberapa materi muatan yang dimandatkan dalam level peraturan pemerintah telah diatur dalam PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Beberapa pengaturan yang didelegasikan dalam PP lainnya, termasuk norma, standar, prosedur dan kriteria pelaksanaan ketentuan yang bersifat umum, masih belum terbit. Beberapa delegasi pengaturan dalam PP juga baru diatur dalam peraturan menteri, itupun tidak maksimal dijalankan.

Memaknai "Hari" Kebersamaan

Mari kita jadikan Idul Fitri 1440 Hijriah sebagai momentum perubahan dalam pengelolaan lingkungan dan lebih khusus pengelolaan sampah yang benar dan bertanggungjawab menuju Indonesia bersih yang bebas sampah. Segera hentikan berwacana dalam gelaran murahan issu plastik yang berkepanjangan.

Tidak ada yang kebetulan terjadi di muka bumi ini, semua karena hasil rekayasa atau kehendak Tuhan YMK. Anggap semua ini merupakan sebuah teguran agar dijadikan momentum introspeksi dan inovasi strategi dalam perubahan atas terjadinya momentum Hari Raya Idul Fitri dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2019.

Idul Fitri sebagai momentum bagi bangsa dan negara Indonesia untuk kembali ke fitrahnya, yakni kembali ke prinsip kebersatuan dalam keberagaman dalam mengelola lingkungan dan menjaga bumi. 

Semua harus kembali suci dan ikhlas jalankan regulasi lingkungan dan sampah. Sebagai warga bangsa yang baik dan tentu pula sebagai hamba Tuhan YMK yang taat. Harus berkolaborasi dalam perbedaan menuju satu tujuan.

Baca juga:  5 Juni Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bagaimana Sejarah Penetapannya pada 1972? - Ani Yudhoyono Penggagas Indonesia Hijau Telah Tiada

Asal Usul Hari Lingkungan Sedunia

Hari ini, 5 Juni, diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Setiap tahunnya, agenda ini selalu diperingati di berbagai belahan dunia. Termasuk di Indonesia.

Usulan agar adanya Hari Lingkungan Hidup Sedunia diajukan oleh Jepang dan Senegal dalam Konferensi Stockholm, yang merupakan konferensi pertama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) soal lingkungan hidup manusia di Stockholm, Swedia.

Konferensi berlangsung di Stockholm pada tanggal 5-16 Juni 1972. Keputusan akhir Konferensi Stockholm, salah satunya menyepakati penetapan 5 Juni, yang merupakan tanggal pembukaan konferensi, sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Segenap keluarga besar Green Indonesia Foundation Jakarta mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Mohon Maaf Lahir dan Batin dan mari terus kita jaga dan jalin kolaborasi diatas landasan persaudaraan dengan bersama merawat bumi. Bumi tempat kita berpijak dan berkehidupan.

Ayo segera berbenah !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun