Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sahabatku Berubahlah, Selagi Ada Waktu

4 Juni 2019   00:51 Diperbarui: 4 Juni 2019   00:54 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar via seoclerk.com

"Keadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (didalamnya ketika sujud)." HR. Muslim.

Hey sahabatku, dalam kondisi apapun, jangan pernah bersedih dan beranilah berubah. Kegagalan pasti baik, tapi kesuksesan belum tentu baik. Janganlah panik dan gelisah bila keberuntungan belum berpihak, begitu pula bila mendapat kesuksesan janganlah euforia.

Jangan gelisah dan tetap optimis. Tuhan Ymk bersama kita setiap saat, Tuhan tidak pernah tidur mengawasi dan menjaga hamba-Nya. Semua apa yang ada dimuka bumi dan yang terjadi pada diri kita adalah skenario dan kehendak Allah Swt. Nasib bisa kita ubah, hanya takdir menjadi keputusan Allah Swt yang tidak bisa diubah.

Saya sangat apresiasi atas semangat kerjamu yang tanpa lelah selama ini, sangat agresif memikirkan orang banyak. Setiap saat meninggalkan keluargamu. Namun tetaplah selalu waspada, karena bisa jadi hasilmu akan hampa. Kalau egomu terlalu tinggi yang selalu membungkus perjuanganmu itu.

Sahabatku.....

Dalam sukses storymu sepertinya kegagalan jauh darimu, padahal senyatanya tidak demikian. Tapi sebagai sahabatmu, sungguh memahami apa yang engkau tutupi pada diri serta keluargamu dan juga para kolegamu sendiri. Semua akan berahir semu bila engkau tidak merubahnya. 

Ayo ubah pola pikir dan pola tindak yang menghalalkan segala cara untuk meraih sesuatu. Engkau pasti menjumpai apa yang dicita-citakan, bila engkau jujur apa adanya. Kelolalah ilmu, emosi dan agama dengan cerdas.

Kenapa saya sedikit keras kepadamu, karena saya sayangi kamu sebagai muridku sekaligus sahabatku. Tapi kamu menganggap semua perlakuan itu bukan pembelajaran, Anda salah duga. 

Sebenarnya engkau paham maksudnya, hanya saja egoismu sangat kuat. Egomu sampai mengalahkan Imanmu. Maka bisa jadi kesukaran hidup yang engkau hadapi. Baik sebelum Ramadan, maupun sesudahnya.

Sebenarnya saya tidak rela membiarkan engkau berada pada posisi "kesukaran" khususnya pada Ramadan ini dan terlebih kedepannya. Maka apa yang saya lakukan terhadapmu itu semata untuk menyelamatkan dirimu dari mara bahaya.

Karena kelak yang akan engkau temui, adalah himpitan kehidupana dan berpotensi mengalami masalah. Semakin engkau mengejar duniawi dengan cara yang tidak manusiawi, maka engkau tidak akan mendapatkannya. Bagaikan meminum air laut, semakin diminum semakin haus.

Sahabatku.....

Jujurlah pada dirimu sendiri. Jangan lupakan sejarah, demikian kata Presiden RI ke-1 Ir. Soekarno. Karena semua itu akan menjadi belati untuk menusukmu kembali, bila engkau menafikkan sejarah. Sejarah adalah rekayasa atau skenario Allah Swt yang tidak disadari. Tidak ada yang kebetulan didunia ini. Semua atas rencana Allah Azza Wajallah. Kejar dan carilah kebenaran sejati.

Mungkin saat sekarang, engkau selalu nampak merasakan suka karena mungkin ada kedangkalan pemikiran dan wawasan. Karena potensi duka mungkin engkau tidak melihatnya, sehingga terjadi euforia. Padahal semua itu akan menyiksa langkah dan batinmu sendiri.

Jangan pernah berbohong akan aktifitas yang sengaja dibuat kamuplase. Karena apa yang dilakukan itu, kelak akan menerima ganjarannya yang setimpal dengan perbuatan. Maka jujurlah pada diri dan keluarga serta dunia luar. Jangan abaikan kebaikan orang terhadapmu.

Sahabatku.....

Ingat bahwa dalam agama yang kita anut bersama ini, kebetulan kita sama beragama Islam. Agama kita tidak mengenal karma. Benarlah itu, karena yang ada adalah hanya keadilan Allah Swt terhadap hamba-Nya. Maka bila kita dzalimi orang lain, kelak akan tiba keadilan Allah Swt untuk menghukum kita sendiri. Tentu kita semua tidak inginkan.

Saudaraku dengarlah. Bahwa Demi Allah engkau mungkin bahagia di pagi hari. Tetapi sore hari engkau malah terkena musibah. Hari ini engkau bahagia. Bisa jadi besok justru engkau menangis. Subhanallah, ini hanya dunia. Jangan terpengaruh pada dunia, sehingga bisa menenggelamkan dirimu kelak. Jangan jauhi agama sebagai penuntun hidup-kehidupan.

Dunia ini adalah sebuah tempat sementara dimana yang sehari membuatmu tertawa dan esok membuatmu menangis. Janganlan kamu paksakan nafsu duniamu, sampai mengabaikan orang-orang disekitarmu. Apalagi orang yang pernah membinamu sampai dirimu tegar dan memahami sesuatu. Jangan lupa semua itu. Engkau cukup berpotensi, tapi potensi itu akan sirna ditelan kesombongan.

Sahabatku.....

Bulan Ramadan ini sebagai bulan introspeksi atas kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat. Agar kita kembali suci di hari nan fitri setelah sebulan penuh berpuasa. Kembalilah pada jalan yang benar dan jalan yang telah digariskan dalam Al-Quran. Jangan manfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Terima kasih sudah menyadarkanku bahwa tiap orang butuh dihargai sebagai manusia. Aku akan selalu mengingatmu, tapi sebagai sosok yang tak pernah aku mau tiru sifat egomu. Sebagai manusia, aku masih mengerti budi pekerti. Oleh karena itu, aku juga akan menghaturkan terima kasih kepadamu. Semoga kita bisa merasakan kemenangan di hari yang suci Idul Fitri.

Bagaimanapun juga engkau pernah memberiku warna kehidupan dalam hidupku. Engkau juga masuk dalam catatanku yang merupakan orang  yang memberikan kesempatan mengajari dirinya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Sungguh sangat bersyukur pada Allah Swt, telah mengirim engkau menjadi sahabatku.

Sahabatku.....

Terima kasih telah menjadikan saya sebagai sosok yang lebih berhati lapang, melatih diriku bersabar dalam menghadapimu. Sekarang aku jadi tak mudah naik pitam dan mampu mengolah emosi dengan lebih matang. Walau kita sudah berpisah jalan, tapi aku tetap mengenang dirimu. Saya harap pula semoga engkau keluar dari masalah dan mampu hidup dalam perubahan yang  bisa membanggakan diri dan keluargamu.

Tak hanya itu, aku juga memetik satu ilmu yang pasti dalam kehidupan. Saat aku sudah lebih tua nanti dan diamanahi posisi yang lebih tinggi, aku akan memperlakukan orang sebaik-baiknya.

Engkau cukup tahu, seseorang yang pernah begitu bersemangat bekerja dan menuntunmu ke sebuah jalan yang Anda inginkan sendiri. Saya paham bahwa Anda merasa senang menerima dan menjalankan dengan penuh suka-duka. Bagiku adalah syukur yang luar biasa, walau kita tidak bersama lagi dalam satu koridor.

Sahabatku.....

Sebagaimana saran saya selama ini, sekarang lebih mempertegas lagi dan kembali saya berpesan kepadamu. Agar bulan Ramadan ini, engkau jadikan basic introspeksi dan arah perubahan menuju ke jalan yang lurus. 

Bila Anda tidak peduli, engkau akan berpotensi lebih mendekati permasalahan yang rumit di kemudian hari kelak. Camkan itu semua dan segera hijrah ke jalan yang benar untuk menghindari kesukaran.

Seorang muslim yang bertauhid, selama dahi masih menempel di tanah, maka jangan pernah takut bermimpi! Berubah dan hijrahlah ke arah yang benar. Selama dahimu menempel di tanah jangan takut apapun!

Wahai saudaraku, ingatlah nasehat dan perintah agama kita "Sesungguhnya jarak antara masalahmu dan jalan keluar,seperti jarak antara dahimu dan bumi (tanah)"

Semua jalan keluar dan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam datang dengan sujud. "Maka sujudlah dan mendekatlah." (Qs Al-'Alaq 19)

Jika demikian apa solusinya? Apa jalan keluarnya dari permasalahan dan kesedihan yang menghimpitmu? Solusinya adalah perbanyaklah mengingat Allah, perbanyaklah sujud (shalat).

"Maka sujudlah dan mendekatlah." (Qs Al-'Alaq 19)

Sujudlah.. Sujudlah.. dan perbanyaklah do'a didalamnya dan lakukanlah dengan penuh penghambaan karena-Nya. Maka niscaya Dia akan mudahkan jalan keluar dari setiap permasalahanmu dan pula kesedihanmu.

"Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (Qs. At Taubah 40)

Mari kita belajar dari kehidupan atau perjalanan kita selama ini. Belajar dari kesalahan kita sendiri, untuk tidak mengulanginya. Karena itu, sungguh benar seperti apa yang di"firman"kan Allah Swt:

"Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (Qs. Az-Zumar: 9)

Untukmu surat dan pesan ini, agar bisa kita hanyati dan hijrah bersama demi menuju perbaikan. Kita adalah salah satu bagian dari pejuang kemandirian dan kesejahteraan rakyat, agar kita bisa hidup dan memberi teladan pada dunia dan agama.

Wassalam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun