Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlu Introspeksi Berjamaah Dalam Menemukan Solusi Sampah

26 April 2019   01:28 Diperbarui: 26 April 2019   02:05 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Survey Sampah Kali Kapuk II Jakarta Utara (22/04). Sumber: Pribadi

Semua itu menurut ukuran penulis yang sedikit ada faham di - waste management - solusi persampahan Indonesia. Bahkan penulis ikut nimbrung sebelum awal issu plastik ini merebak (2016), sudah memberi solusi pada lintas menteri dan asosiasi-asosiasi dan hampir semua solusi itu secara tertulis dan resmi. 

Malah penulis sedikit membuka pokok masalah sampah Indonesia dalam sebuah buku "Bank Sampah, Masalah dan Solusi" yang diterbitkan awal tahun 2019. Tapi sekali lagi, sungguh mengherankan. Semua solusi yang diberikan terabaikan tanpa alasan. Padahal senyatanya, itulah solusi sampah yang berbasis regulasi dan belum terbantahkan oleh pihak manapun juga sampai sekarang. 

Bagaimana masalah dana ??? Rasanya juga cukup dan malah berlebih bila di efektifkan dana-dana CSR, Hibah, dana persiapan EPR dll (belum termasuk APBN/D yang tiap hari dikeluarkan oleh pemerintah dan pemda yang jelas mubadzir saja tanpa benefit). 

Bahkan pemerintah dan pemda mengeluarkan dana pembinaan bank sampah dan TPS3R setiap tahun untuk peningkatan pengelolaan sampah. Semua daerah mengeluarkan dana-dana sampah, tapi sampah tidak pernah terselesaikan. Ada juga retribusi sampah oleh masyarakat tiap bulan. Sungguh berlimpah dana itu. Tidak ada dana yang besar pada sektor lain mengalahkan besarnya dana sampah. 

Jadi apa yang bermasalah ????? Wahai Negeriku. Masih maukah kita membiarkan masalah ini berlalu menggerus dana atau darah rakyat ? Sudahlah, mari bertobat semuanya sebelum bom sampah meledak atau diledakkan oleh Polisi, Jaksa atau KPK. 

Rasanya negeri ini perlu melakukan introspeksi berjamaah dengan kembali pada prinsip dasar. Sesuai Hadits atau Sabda Nabi Muhammad SAW "Innamal a'malu bin niyat" artinya sesungguhnya amal perbuatan itu bergantung kepada niatnya. Niat yang baik, dilakukan dengan cara yang baik maka hasilnya akan baik. Sebaliknya, kalau niat yang baik, dilakukan dengan cara yang tidak baik, maka hasilnya tidak akan baik. 

Berita Terkait: 

Pengamat Sebut Solusi Sampah Plastik Ada Pada Pengelolaan 

Keterangan Video: Survey penulis di Kali Pantai Kapuk II Jakarta Utara (22/04)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun