Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kenapa Jokowi Kalah di Sulawesi Selatan?

22 April 2019   04:19 Diperbarui: 22 April 2019   12:32 4934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Hasil TPS Gubernur dan Bupati/Walikota se Sulsel. Sumber: Tribun Timur.

Padahal baru saja Andi Sudirman Sulaiman memenangkan Pilgub Sulsel 2018 dan duduk sebagai Wakil Gubernur Sulsel berpasangan dengan Prof. Nurdin Abdullah, yang di dukung oleh Mentan Amran. Setidaknya kantong-kantong suara Prof. Nurdin dan A. Sudirman Sulaiman untuk mendukung Jokowi-Amin masih segar-segarnya. 

Kemenangan Prabowo-Sandi di Sulsel versi quick count ini apakah karena ada pengaruh Sandiaga membawa keberuntungan yang mengaku punya keturunan bugis? 

Bisa pula karena mesin partai pendukung Jokowi-Amin kurang gregat akibat masing-masing calon legislatifnya bekerja sendiri-sendiri, sehingga kurang perhatian kepada Jokowi-Amin. Maka yang bekerja hanya para relawan saja. 

Ataukah memang rakyat Sulsel sudah menurun perhatian dan simpatinya pada Jokowi, karena beberapa proyek besar seperti jalan kereta api masih tinggal kenangan alias belum selesai sampai sekarang. 

Belum ada perkembangan proyek mercu suar yang berarti menurut rakyat Sulsel dalam pemerintahan Jokowi-JK yang tinggal beberapa hari lagi berakhir (2014-2019). 

Semua kondisi tersebut bisa menjadi catatan penting bagi Jokowi-Amin untuk introspeksi bila kelak perhitungan manual KPU memenangkannya sebagai presiden dan wakil presiden untuk periode 2019-2024. 

Apakah Jokowi-Amin juga masih mempertahankan Mentan Amran sebagai menteri yang akan datang ? Hanya Jokowi dan Tuhan Ymk yang mengetahuinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun