Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemulung Sampah Diberdayakan Melalui Primer Koperasi Bank Sampah

25 April 2018   03:25 Diperbarui: 28 April 2018   21:22 2300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suasana FGD Bank Sampah Menkop/UKM (dok:pribadi)

Bogor - Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM bidang Ekonomi Makro Hasan Djauhari membuka Focus Group Discussion (FGD) "Bank Sampah Sebagai Entity Bisnis Koperasi" yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Green Indonesia Foundation Jakarta dan Harian Sinar Pagi Baru Jakarta, Selasa (24/4/2018) di Hotel Royal Bogor.

Hasan mengatakan bahwa potensi bisnis bank sampah tersebut dapat dikembangkan menjadi bisnis yang bernilai jual tinggi, mengingat banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dari sampah yang telah diolah menjadi produk kerajinan ataupun pupuk. 

Namun untuk mengembangkan bisnis bank sampah, menurutnya masih perlu dioptimalkan dan dibuat kelembagaan formal dalam bentuk koperasi yang mampu mewadahi bank sampah sebagai entitas bisnis untuk menambah pendapatan masyarakat.

Peserta FGD tersebut hadir lintas menteri, Adupi, Apdupi, Asobsi, IPI dan pelaku Bank Sampah seluruh Indonesia. Dengan narasumber dari Kementerian LHK, Green Indonesia Foundation dan Pengelola Koperasi Bank Sampah Jakarta Timur.

Diperoleh data dalam FGD tersebut bahwa ada sekitar 4000 bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam kondisi bank sampah tersebut tidak semuanya berjalan normal, umumnya hanya papan nama saja. Karena pada fakta, banyak diantara mereka tidak mendapat perhatian dari pemda setempat.

Hal ini merupakan pertanda tidak ada penekanan pelaksanaan regulasi persampahan dari pemerintah pusat agar menjalankan regulasi sesuai relnya. Disamping pemerintah tidak mengarahkan bank sampah untuk mengelola sampah organik. Padahal jenis sampah organik ini mendominsi hampir 70% dari 3 jenis sampah dan limbah yang ada.

Bank Sampah Harus Dipayungi oleh Primer Koperasi.

Ilustrasi Struktur Primer Koperasi Bank Sampah (dok:pribadi)
Ilustrasi Struktur Primer Koperasi Bank Sampah (dok:pribadi)
Tantangan dan peluang koperasi dalam pengelolaan bank sampah, merupakan judul materi Asrul Hoesein (Direktur Green Indonesia Foundation Jakarta), sebagai salah satu narasumber pada Focus Group Diskusi (FGD) yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM.

"Asrul: Seharusnya pemerintah pusat eksis pada urusan kebijakan, janganlah turut terlalu jauh mengintervensi secara teknis. Biarkan pemda ikut pula melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagaimana yang telah diatur dalam perundang-undangan"

Selama bank sampah berdiri, tidaklah menampakkan perkembangan yang signifikan layaknya dikelola sebagai usaha permanen. Karena dalam pelaksanaannya tidak sesuai azas kebersamaan sebagaimana amanat regulasi. Keniscayaan pengelolaan sampah harus bermitra antar bank sampah dalam satu wilayah.

Dalam kondisi carut-marut bank sampah yang semakin hilang dari misinya, muncul dan lahir bank sampah induk (BSI), seakan eksistensi BSI ini akan menolong bank sampah. Namun sangat disanksikan karena aktifitasnya dipastikan akan mengambil alih kegiatan bank sampah, ya faktanya demikian karena BSI juga tidak bankcable. Jadi hampir tidak ada kelebihan dibanding bank sampah bila ditinjau dari sudut kelembagaan.

Rumah Bersama Bank Sampah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun