Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Presiden Jokowi Belum Sentuh Program 1000 Desa Organik

24 Maret 2018   02:40 Diperbarui: 24 Maret 2018   02:54 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa sinergitas kementerian terkait, jangan bermimpi program "desa organik" ini bisa diwujudkan oleh Kementerian Pertanian. Artinya koordinasi antar kementerian, non kementerian dan lembaga pemerintahan termasuk organisasi profesi tani dan penyuluh lapang pertanian menjadi keniscayaan. Tidak adanya koordinasi selama ini, menjadi penyebab belum terwujudnya tujuan pertanian organik Indonesia.

Presiden Joko Widodo meletakkan pertanian organik sebagai salah satu agenda penting pembangunan yang dicanangkan di awal pemerintahannya dan itu tertuang dalam vivi-misinya. Apakah Program 1.000 desa organik akan menjadi Retorika atau Fakta ?

Berita Terkait:

Aneh, Menteri Pertanian Tidak Dilibatkan Dalam Jaktranas Sampah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun